TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan optimistis pembangunan jalan tol Trans Sumatera segera rampung. "Peraturan presidennya akan segera keluar akhir bulan ini," tuturnya di Gedung Vinillon, Jalan Raden Saleh, Nomor 13-17, Jakarta, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Beleid Tol Trans Sumatera Siap Setelah 17 Agustus)
Pada saat sidang kabinet, kata Dahlan, seluruh menteri yang terkait dengan pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepakat untuk melanjutkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. (Baca: Tak Semua Ruas Tol Trans Sumatera Memikat Investor)
Seperti diketahui, tol Trans Sumatera terbagi menjadi empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol di Sumatera. Keempat koridor utama jaringan jalan tol itu melalui Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer, Palembang-Pekanbaru 610 kilometer, Pekanbaru-Medan 548 kilometer, dan Medan-Banda Aceh 460 kilometer. (Baca: Proyek Trans Sumatera Dimulai 9 Oktober 2014)
Adapun perkiraan investasi pengerjaan empat koridor jalan tol itu mencapai sekitar Rp 298 triliun. Tiga koridor prioritas pembangunan antara lain jalan Palembang-Bengkulu 303 kilometer, Pekanbaru-Padang 242 kilometer, dan Medan-Sibolga sejauh 175 kilometer.
Dahlan mengatakan PT Hutama Karya (Persero) akan bekerja sama dengan BUMN kontraktor lainnya dengan sistem bangun jual. Dia mencontohkan Palembang-Indralaya dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero). Setelah ruas tersebut jadi, kemudian diserahkan ke Hutama Karya. "HK nanti bisa cari pinjaman uang untuk membayar kepada Waskita Karya," tutur bekas Direktur Utama PT PLN (Persero) ini.
Menurut Dahlan, semestinya tidak sulit bagi Hutama Karya mencari pinjaman. Sebab, Hutama Karya dilindungi oleh pemerintah. "HK juga bisa mencari stand by buyer yang sebaiknya berasal dari BUMN juga, seperti PT Jasa Marga (Persero), supaya ruas jalan tol berikutnya bisa dibangun," ujar Dahlan.
Dahlan mengatakan jika pembangunan tol Trans Sumatera menggunakan sistem bangun jual, maka jalan tol tersebut bisa segera rampung. "Model pembangunan ini sama seperti di Tiongkok," tutur pemilik Jawa Pos Group itu.
GANGSAR PARIKESIT
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Mobil Jakarta Dilarang ke Bogor, Ahok Temui Bima
Susun Kabinet, Jokowi Tiru Jurus SBY
Jokowi Disebut Ingkar Janji, Ini Pembelaan Ruhut
Risma: Menteri Apa? Menteri Urusan Lokalisasi?