TEMPO.CO, Padang - Menteri BUMN Dahlan Iskan melaksanakan peletakan batu pertama (ground breaking) pabrik Indarung VI PT Semen Padang, Senin, 26 Mei 2014, di Indarung Padang, Sumatera Barat. Pabrik ini nantinya memproduksi 3 juta ton per tahun.
Dahlan Iskan mengatakan pabrik ini akan mendukung Semen Indonesia untuk menjadi pabrik semen terbesar di Asia Tenggara. "Kita akan terus membangun. Bulan depan pabrik dengan ukuran yang sama juga akan mulai dibangun di Lembang," ujarnya, Senin, 26 Mei 2014. (Baca: 2014, Semen Indonesia Dirikan Pabrik di Myanmar)
Baca Juga:
Dahlan melanjutkan, jika pabrik ini selesai, Semen Padang bisa memproduksi semen sebesar 10,5 juta ton per tahun. "Ini sangat besar. Kita sudah nomor satu di Asia Tenggara," ujarnya.
Menurut dia, ini bukti tepatnya rekonstruksi perusahaan BUMN. Bersatunya pabrik semen ke Semen Indonesia akan mempermudah dan efisien dalam pembangunan pabrik semen di Indonesia. "Contoh rekonstruksisasi, kita dengan cepat bisa membeli pabrik semen di Vietnam," ujarnya.
Pembangunan pabrik Indarung VI ini merupakan pembangunan pabrik yang terakhir bagi Semen Padang. Sebab, kata Dahlan, tak mungkin ada pabrik 7 dan 8. Namun, jika ini tetap maju, yang harus dilakukan adalah merancang infrastruktur daerah dengan memanfaatkan energi daerah.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan pembangunan ini dijadwalkan akan selesai pada awal tahun 2016, dengan perkiraan biaya sebesar Rp 3,5 triliun. Namun nanti disesuaikan dengan kurs yang saat ini sedang dikalkulasi.
"Sebesar 60 persen pembiayaan sudah disetujui Bank Mandiri, 40 persennya dari internal cost," ujarnya.
Menurut Dwi, pabrik ini akan dilakukan swakelola dengan memanfaatkan kemampuan sumber daya manusia di grup Semen Indonesia. "Ini kemandirian dan kekuatan. Ini wujud dari Centre of Engineering," ujar mantan Direktur Utama Semen Padang ini.
Dia mengatakan, untuk pabrikasi mesin di Indarung VI ini, 60 persen akan dilakukan secara domestik dan 40 persen lagi dilakukan di workshop Semen Padang. "Untuk konstruksi bangunan, 100 persen dilakukan kontraktor dalam negeri," ujarnya. (Baca: Bangun Pabrik Indarung, SMGR Utang Rp 1,9 Triliun)
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler
Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati
Grup MNC Dituding Blokir Pemberitaan Suryadharma
Kalla Gunakan Jenderal Rekening Gendut Dekati Mega