TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan baru menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/3/2013 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertambangan Hasil Pengolahan yang Dikenakan Bea Keluar.
"Penetapan HPE periode April 2014 dilakukan setelah memperhatikan usulan tertulis dan hasil rapat koordinasi dengan instansi-instansi teknis terkait, khususnya dalam menyikapi perkembangan harga komoditi, baik nasional maupun internasional," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi, Kamis, 27 Maret 2014.
Produk Pertambangan Hasil Pengolahan yang dikenakan bea keluar periode bulan April 2014 adalah konsentrat tembaga, konsentrat seng, konsentrat timbal, konsentrat besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenite, serta konsentrat titanium lainnya. Harga dasar perhitungan HPE bersumber dari Asian Metal untuk konsentrat besi dan konsentrat mangan, sedangkan konsentrat tembaga, konsentrat timbal, serta konsentrat seng berdasarkan London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan dengan penetapan HPE periode Maret 2014, sebagian besar komoditas mengalami penurunan harga. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$ 1.891,99/WMT turun 0,06 persen, konsentrat bijih besi (hematit, magnetit, pirit) (Fe ≥ 62 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$ 87,86/WMT turun 2,27 persen, konsentrat bijih besi (gutit/laterit) dengan kadar (Fe ≥ 51 persen dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$ 38,35/WMT turun 10,58 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 57 persen) dengan harga rata-rata US$ 862,32/WMT turun 2,04 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan HPE periode Maret 2014 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata US$ 193,23 atau naik sebesar 0,85 persen dan konsentrat seng (Zn ≥ 52 persen) dengan harga rata-rata USD 494,25/WMT, atau naik sebesar 1,90 persen.
"Peningkatan dan penurunan HPE Produk Pertambangan Hasil Pengolahan disebabkan adanya fluktuasi harga internasional pada komoditas pertambangan tersebut," kata Bachrul.
PINGIT ARIA
Berita Lain:
Lion Air Juara Delay : 20 Ribu Kali Selama 6 Bulan
BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang
Penerimaan Pajak Tahun Ini Merosot
Trans Studio Ekspansi ke Thailand dan India