TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Koperasi Produsen Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo) menanggapi datar sikap pemerintah yang akan memberikan izin impor kedelai kepada Bulog dan Gakoptindo. "Ini sudah ketiga kalinya janji, kenyataannya sekadar statement," kata Sekretaris Gakoptindo, Suyanto, saat dihubungi, Selasa, 10 September 2013.
Sejak kemarin, pengusaha tahu-tempe yang tergabung dalam Gakoptindo berhenti berproduksi. Aksi mogok ini dilakukan karena harga kedelai tak kunjung turun sehingga mereka mendesak pemerintah menstabilkan harga.
Menurut Suyanto, Gakoptindo bersama perajin tetap akan melakukan mogok produksi hingga esok hari. Pihaknya masih menunggu sikap konkret pemerintah dalam menstabilkan harga kedelai. "Kecuali kedelai impor sudah terbukti masuk, tidak hanya statement, kami akan sambut gembira. Kalau tetap tidak ada tindakan konkret, setelah ini kami akan turun ke jalan," katanya.
Ketimbang membuka keran impor, Gakoptindo menuntut pemerintah memberikan solusi jangka pendek. Pasalnya, impor diyakini hanya menguntungkan pengimpor, bukan perajin secara langsung. Solusi jangka pendek yang diminta yaitu dengan memberikan subsidi harga kedelai pada kisaran Rp 2.000. "Jadi petani untung dan perajin juga untung bisa kembali berproduksi," ujar Suyanto.
Saat ini Kementerian telah memberikan alokasi impor kedelai kepada Perum Bulog dan Gakoptindo. Bulog mendapat jatah impor kedelai 100 ribu ton. Adapun Gakoptindo mendapat izin impor 20 ribu ton kedelai. Mereka dapat mengajukan tambahan sesuai kebutuhan tiap saat.
RIRIN AGUSTIA
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita terkait:
Kronologi Tabrakan Jagorawi Libatkan Anak Dhani
Ahmad Dhani: Kalau Ada Proses Hukum Saya Jalani
Polisi Panggil Dhani dan Maia
Polda: Ahmad Dhani Tak Bisa Dipidana soal Ulah Dul