Perdana Menteri Naoto Kan menyatakan upaya mengatasi besarnya utang pemerintah menjadi prioritas utama pemerintahannya di tengah kekhawatiran pasar pada risiko obligasi pemerintah. "Situasi (utang pemerintah) sangat parah," ujarnya dalam sebuah program televisi, Ahad (13/6). Dia merujuk pada besaran utang pemerintah yang hampir dua kali produk domestik bruto Jepang.
Kan mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan rencana belanja. Pemerintah tak akan bisa mengubah semuanya dalam sekejap. "Tapi kami akan menguranginya terus menerus," kata Noda. Kemarin, Noda juga mengatakan akan mempertimbangkan pengurangan tunjangan tunai untuk anak karena kendala fiskal.
Analisis berpendapat pemerintah Jepang perlu mempertimbangkan ulang rencana belanja karena ancaman lembaga pemeringkat yang akan menurunkan peringkat obligasi pemerintah denominasi asing jika pemerintah tak memiliki rencana baik atas keuangan negeri itu.
Pemerintah juga akan membuka target jangka menengah dan panjang untuk memperbaiki keuangan, dan juga strategi guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Noda mengatakan pemerintah berharap bisa mengumumkan target fiskal dan strategi pertumbuhan pada Jumat (18/6) pekan depan.
RIEKA RAHADIANA | REUTERS