Kenaikan pertumbuhan ekonomi itu dengan asumsi inflasi mencapai 5 persen, kondisi perdagangan komoditas baik, ekspor, dan investasi juga mengalami kenaikan. Selain itu, suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate diharapkan 5 persen, dan indeks harga saham gabungan di level 2.500 hingga 2.700.
BI Rate yang dirilis Bank Indonesia pada Januari lalu di level 6,5 persen masih bisa dipertahankan karena adanya margin 2,8 persen dengan inflasi tahunan yang hanya 3,7 persen. "Jika inflasi kuartal kedua sekitar 4 hingga 4,5 persen, maka BI Rate boleh dinaikkan hingga 7 persen. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen," ucap Tony saat dihubungi Tempo, Rabu (3/2).
Menurut Tony, likuiditas di perbankan belum mengalami masalah. Begitu juga tingkat suku bunga pinjaman perbankan. "LDR (loan to deposit ratio) masih diusahakan meningkat, namun secara general likuiditas perbankan dalam keadaan baik. LDR tidak hanya tergantung dari bunga pinjaman saja, namun ada dari faktor risiko juga," kata Tony.
RENNY FITRIA SARI