KKP Buka Keran Investasi Perikanan untuk Jepang

Reporter

Jumat, 25 Agustus 2017 13:17 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berfoto bersama para nelayan Natuna di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Batam, 7 Agustus 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pemerintah membuka peluang investasi pebangunan infrastruktur dan teknologi di sektor perikanan. Hal itu disampaikan langsung oleh Susi saat menemui Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, di Negeri Sakura itu, Selasa, 22 Agustus 2017.

"Kedatangan kami ke Jepang untuk membahas tindak lanjut realisasi bantuan terkait kerja sama perikanan. Kami buka peluang sebesar-besarnya untuk Jepang," kata Susi berdasarkan rilis yang diterima Tempo, Jumat, 25 Agustus 2017.

Menurutnya, reformasi di bidang perikanan bukanlah perkara mudah. Apalagi ada tekanan regional, dimana pasar regional selama ini mendapatkan pasokan ikan hasil curian dari perairan Indonesia. "Indonesia membutuhkan teknologi yang baik untuk mempertahankan dan mengelola sumber daya perikanan yang kita miliki," ucapnya.

Baca: Menteri Susi dan Kekuatan Besar di Sektor Perikanan dan Kelautan

Ia melihat hubungan diplomasi Indonesia yang telah mencapai 60 tahun pada 2018, bisa semakin mempererat dukungan infrastruktur dan teknologi dari Jepang yang dibutuhkan Indonesia. Peningkatan infrastruktur dan teknologi bertujuan agar Indonesia memiliki kekuatan yang lebih tinggi dalam mengekploitasi dan memasarkan hasil perikanannya.

Susi menambahkan beberapa negara pelaku illegal fishing sekarang sedang mengalami kesulitan untuk memenuhi pasokan kebutuhan ikan di negara mereka. Untuk itu, Indonesia mesti meningkatkan kemampuan dalam mengelola sektor perikanan, sebelum membuka investasi bagi negara-negara tersebut.

Simak: Menteri Susi Optimistis PDB Perikanan Tembus 7 Persen Tahun Ini


"Tujuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik, agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa terjajah para pencuri ikan," ucapnya. "Jika laut tidak dikelola dengan baik akan menjadi permasalahan bagi semua negara."


Sejauh ini menurut Susi, Indonesia telah mengalami kemajuan dalam sektor pengelolaan kelautan dan perikanan beberapa tahun terakhir. Bahkan, untuk pertama kali neraca perdagangan perikanan Indonesia menjadi nomor wahid di Asia Tenggara.


Hal itu bisa dilihat perikanan tangkap naik 11 persen, dengan jumlah tangkapan ikan naik 2 juta ton tahun ini. Dari jumlah tangkapan tersebut masyarakat mengkonsumsi 20 persen. Selain itu, Indonesia juga berusaha mengejar konsumsi level target Jepang dengan ukuran ikan 50 kilogram per tahun. "Nelayan Indonesia sudah bisa menangkap tuna hingga ukuran 80 kilogram dalam jarak 1-4 mil."


Dalam pertemuan itu, Susi juga meminta Jepang untuk mendukung ocean right, yaitu hak di mana sebuah negara dapat berganti pimpinan dan pola pemerintahan, tanpa mengubah dan menghentikan peraturan perlindungan kelautan dan perikanan. “Kami meminta dukungan Jepang untuk menggulirkan ide tersebut (ocean right) pada Ocean Conference 2018 mendatang,” katanya.


Advertising
Advertising

Menlu Taro Kono terkesan dengan upaya yang dilakukan Indonesia dalam mempertahankan sumber daya kelautan dan perikanan. Pihaknya melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan riset proyek pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 lokasi. “Jepang siap bekerja sama dengan Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas usaha Indonesia memberantas IUU Fishing," ujarnya.


Taro menambahkan pihaknya dalam waktu dekat akan mengadakan seminar terkait teknologi yang dapat digunakan untuk mempertahankan sumber daya perikanan dari praktik IUU Fishing. Menurutnya, potensi ikan di Indoensia sangat besar untuk dikembangkan.

Apalagi, Taro yang pernah tinggal di Indonesia melihat langsung bahwa Laut Sulu dan Banda merupakan breeding zone 60 persen baby tuna di dunia. Selain itu, ia mengapresiasi kegigihan Susi, yang memberikan proposal ke markas pusat Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, untuk meminta agar ada peraturan tentang high seas untuk menyelamatkan sumber daya perikanan khusunya induk tuna dan proses peredarannya.


"Bahkan beliau meminta PBB membentuk lembaga khusus guna memberikan kontrol dan regulasi," ujarnya.


IMAM HAMDI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

9 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

35 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya