Awasi Jajanan Olahan Jelang Ramadan, BPOM Buka Posko Pengaduan

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 03:50 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat Penny Lukito bersama jajaran memperlihatkan saus sambal kemasan saat menggerebek pabrik saus diduga ilegal di Neglasari, Tangerang, Banten, 3 Maret 2017. BPOM berencana menutup pabrik saus sambal yang tidak memiliki izin edar dan dinilai tidak higienis tersesebut. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan menggelar intensifikasi pengawasan pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2017. Pengawasan ini dilakukan karena menjelang bulan puasa banyak marak beredar pangan olahan tanpa izin edar, kedaluwarsa, dan rusak.


"Pengawasan dilakukan sejak dua minggu sebelum bulan Ramadan dan akan terus berlanjut hingga satu minggu setelah Lebaran," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito di Aula Gedung C BPOM, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.

Penny mengatakan, telah menginstruksikan Kepala Balai Besar POM di 33 provinsi untuk melakukan pengawasan takjil atau jajanan pangan untuk berbuka puasa. Sebab, kata dia, selama bulan Ramadan, sering kali ditemukan takjil yang mengandung bahan berbahaya. Contohnya cendol yang memakai rhodamine atau pewarna tekstil.

Baca: BPOM Serius Awasi Obat dan Makanan di Maluku


Pada pekan pertama pengawasan, petugas telah memeriksa 712 sarana distribusi pangan. Hasilnya ditemukan 40 persen sarana yang masuk kategori tidak memenuhi ketentuan karena menjual produk pangan kedaluwarsa, rusak, dan tanpa izin edar.

Total temuan pangan yang tidak memenuhi ketentuan dari sarana yang diperiksa itu adalah sejumlah 152.065 kemasan. Dari jumlah itu sebanyak 74 persen tidak memiliki izin edar, 23 persen kedaluwarsa, dan 3 persen rusak. Sebanyak 43 persen dari total pangan yang tidak memenuhi ketentuan itu berasal dari importir yang berjumlah 177 sarana.

Baca: BPOM Musnahkan Obat dan Pangan Ilegal Senilai Rp 26,4 Miliar


Berdasarkan lokasi temuan, pangan rusak banyak ditemukan di Jayapura, Padang, Bandung, Aceh, dan Manokwari. Jenis produk yang rusak paling banyak adalah mentega, ikan dalam kaleng, minuman berperisa, kecap, dan susu kental manis.

Temuan pangan kedaluwarsa paling banyak di Manokwari, Jayapura, Samarinda, Ambon, dan Denpasar dengan jenis produk mi instan, bahan tambahan pangan, biskuit, minuman serbuk, dan makanan ringan. Sedang untuk pangan tanpa izin edar paling banyak ditemukan di Lampung, Palembang, Mataram, Batam, dan Kendari dengan jenis produk teh, garam, makanan ringan, biskuit, gula, dan tepung.

Pada Ramadan tahun ini, BPOM membuka posko-posko pengaduan dan menempatkan mobil laboratorium keliling di beberapa titik mudik. "Sehingga masyarakat dapat langsung melapor jika menemukan pangan yang tidak memenuhi ketentuan," kata Penny.

Selain itu, pendekatan preventif lain juga dilakukan Badan POM dengan mengajak pelaku usaha dan peritel untuk bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan mutu pangan sepanjang rantai distribusi.

MAYA AYU PUSPITASARI

Advertising
Advertising

Berita terkait

H+11 Lebaran 2017, Volume Mobil di Tol Cipali Turun 5,3 Persen  

7 Juli 2017

H+11 Lebaran 2017, Volume Mobil di Tol Cipali Turun 5,3 Persen  

LMS kembali mengingatkan para pengguna jalan untuk tetap waspada selama berkendara pada masa mudik Lebaran 2017.

Baca Selengkapnya

Menhub Beberkan Rahasia Kunci Sukses Mudik 2017, Ternyata Ini..

7 Juli 2017

Menhub Beberkan Rahasia Kunci Sukses Mudik 2017, Ternyata Ini..

Kendala ego sektoral bukan hanya terjadi antar lembaga
pemerintah saja, tetapi juga di internal Polri.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kemacetan, PUPR Akan Buat Jalur Alternatif Nagreg

6 Juli 2017

Evaluasi Kemacetan, PUPR Akan Buat Jalur Alternatif Nagreg

Basuki mengevaluasi kemacetan yang masih terjadi di jalur mudik selatan Nagreg pada musim Lebaran 2017.

Baca Selengkapnya

Komisi V DPR Apresiasi Kinerja Kemenhub Tangani Arus Mudik 2017

5 Juli 2017

Komisi V DPR Apresiasi Kinerja Kemenhub Tangani Arus Mudik 2017

Kementerian Perhubungan akan melakukan berbagai terobosan untuk penyelenggaraan mudik tahun-tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2017, Jumlah WNI ke Luar Negeri Meningkat

5 Juli 2017

Libur Lebaran 2017, Jumlah WNI ke Luar Negeri Meningkat

Imigrasi mencatat kenaikan jumlah keberangkatan WNI ke luar
negeri di masa libur Lebaran 2017 dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Penumpang KRL Naik 10 Persen

5 Juli 2017

Lebaran, Penumpang KRL Naik 10 Persen

Penumpang KRL membludak pada hari ketiga hingga kelima
Lebaran.

Baca Selengkapnya

Polri Tangani 206 Kasus Pangan Selama Ramadan 2017  

5 Juli 2017

Polri Tangani 206 Kasus Pangan Selama Ramadan 2017  

Kapolri Tito Karnavian menyatakan ada 206 kasus yang ditangani satgas pangan selama bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan di Jalan Tol Cipali Menurun pada H+9 Lebaran

5 Juli 2017

Jumlah Kendaraan di Jalan Tol Cipali Menurun pada H+9 Lebaran

Volume lalu lintas hingga pagi tadi masih lebih tinggi dua kali lipat daripada kondisi normal yang hanya 26 ribu kendaraan.
per hari.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri Luhut Sebut Kerja Tim Sangat Baik

4 Juli 2017

Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri Luhut Sebut Kerja Tim Sangat Baik

Tak hanya jalan tol, area peristirahatan juga sebagai tempat yang memiliki nilai komersial.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri PUPR Akan Benahi Jalan Tol  

4 Juli 2017

Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri PUPR Akan Benahi Jalan Tol  

Untuk mudik 2018, jalan tol hingga ke Semarang menjadi fokus utama untuk diselesaikan.

Baca Selengkapnya