IMF: Perbaikan Iklim Investasi Kunci Pertumbuhan Tahun Depan

Reporter

Editor

Jumat, 19 Mei 2006 19:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan kepada pemerintah konsisten melakukan reformasi struktural demi meningkatkan iklim invetasinya. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi 6-7 persen per tahun di masa mendatang bisa dicapai. Menurut Asisten Direktur IMF untuk kawasan Asia Pasifik Milan Zavadjil, pihaknya menyambut baik paket kebijakan perbaikan ilim investasi yang dikeluarkan Indonesia. Perbaikan infrastruktur investasi, penyederhanaan administrasi dan prosuder perpajakan dan kepabeanan, serta pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel merupakan kunci untuk meningkatkan keyakinan investor, serta menarik investasi dari lokal dan asing. Pada pandangannya, upaya penyehatan sistem keuangan oleh lembaga otoritas juga harus terus dilakukan. Dan prioritas jangka pendek yang penting adalah menyelesaikan masalah rasio kredit seret (NPL) bank-bank milik negara yang tinggi. Managing Director Econit Hendri Saparini berpendapat, target pertumbuhan ekonomi 6,2 persen pada tahun ini sulit dicapai. Alasannya, laju pertumbuhan ekonomi melambat per kuartal pertama dan anjloknya daya beli masyarakat yang ditandai dengan penurunan penjualan produk makanan, elektronik, dan kendaraan bermotor hingga 60 persen. ”Dengan fakta tersebut, hampir dipastikan target 6,2 persen sulit dicapai. Karena secara teknis, dibutuhkan pertumbuhan rata-rata minimal 6,74 persen pada tiga kuartal ke depan,” kata Hendri. Milan juga mengakui adanya pelambatan ekonomi, yakni 4,6 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. "Kenaikan harga BBM pada Oktober tahun lalu dan kebijakan uang ketat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi tahun ini," ujarnya. Menurutnya, target Bank Indonesia menurunkan tingkat inflasi bulanan dan target inflasi akhir tahun 7-9 persen bisa tercapai, jika melaksanakan kebijakan yang sudah direncanakan. "Tren inflasi bulanan terus turun dan itu baik." Namun, dia mengingatkan Bank Indonesia memperhatikan kondisi pasar global, jika ingin menurunkan suku bunganya. “Suku bunga bank sentral Amerika atau The Fed adalah faktor eksternal.”Direktur IMF untuk Indonesia Stephen Schwartz menambahkan, beberapa bank sentral di dunia akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. Ia menyebutkan, The Fed akan menaikkan suku bunganya. Hal serupa akan dilakukan oleh bank sentral Jepang dan Eropa, serta Australia sudah melakukannya. Meski pertumbuhan Indonesia melambat, lembaga pemeringkat dunia, Moody's Investor Service, justru menaikkan peringkat Indonesia. Moody's menaikkan peringkat batas tertinggi surat berharga dalam mata uang asing dan peringkat utang pemerintah dalam mata uang asing dan lokal dari B2 ke B1. Peringkat batas tertinggi deposito bank dalam mata uang asing juga dinaikkan dari B3 menjadi B2. Menurut lembaga ini, kemarin, kenaikan peringkat itu lantaran ada perbaikan yang subtansial dan kuat dalam keuangan pemerintah. Lembaga ini mencatat rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto turun hingga di bawah 50 persen pada akhir tahun lalu. Rasio utang itu diprediksi kian menurun pada tahun mendatang. Yudha Setiawan/RR ARIYANI/syakur usman
IMF

Berita terkait

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

51 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

56 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

56 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

56 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

19 Januari 2024

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.

Baca Selengkapnya