Cinema XXI Siap Bersaing dengan Investor Asing

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 16:53 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta -Jaringan bioskop XXI tak khawatir dengan rencana pemerintah yang akan mencabut Daftar Negatif Investasi bagi industri bioskop. Coorporate Secretary Cinema XXI, Chaterine Keng menilai kebijakan itu tak akan mengancam kelangsungan bisnis yang mereka kelola. "Tidak lah (mengancam) Mas," ujarnya, Senin, 18 Januari 2016.

Rencana pencabutan DNI tengah digodok pemerintah. Kebijakan itu diambil untuk menarik minat investor asing di bidang industri bioskop di tanah air dan memfasilitasi ruang tayang bagi film-film indie. Badan Ekonomi Kreatif berharap kebijakan itu bisa mendongkrak pertumbuhan biskop untuk segment menengah-bawah menjadi lima ribu unit.

Chaterine menjelaskan, jajaran manajemen Cinema XXI tak mempersoalkan peluang kehadiran investor baru. "Kami akan mematuhi apapun yang menjadi keputusan pemerintah," kata dia. Menurut dia, kebijakan itu tentu sudah melampaui kajian yang mendalam. "Kami percaya keputusan pemerintah sudah dipikirkan secara matang. Semoga ini yang terbaik," ujarnya.

Menurut Chaterine, kehadiran investor baru merupakan instrumen penting untuk menciptkan sistem kompetisi yang fair.Untuk menghadapi peluang tantangan tersebut, manajemen XXI bahkan telah berulang kali menjajaki peluang kerjasama dengan investor asing. "Kami faham kami harus siap berkompetisi secara terbuka," ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Bekraf dan Pariwisata Disatukan, Ernest Prakasa: Susah Optimis

24 Oktober 2019

Bekraf dan Pariwisata Disatukan, Ernest Prakasa: Susah Optimis

Ernest prakasa beralasan, selama ini, saat masih sendiri berbentuk badan, beberapa program Bekraf sudah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Film Sapi Makan Kantong Kresek Diputar di Festival Film di Swiss

27 April 2019

Film Sapi Makan Kantong Kresek Diputar di Festival Film di Swiss

Film 'Diary of Cattle' mengangkat sudut padang yang berbeda tentang bagaimana sapi menjadi korban kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Keroncong, Mus Mulyadi Meninggal Dunia

11 April 2019

Penyanyi Keroncong, Mus Mulyadi Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Mus Mulyadi diketahui dari unggahan Kepala Badan Ekonomi KreatifTriawan Munaf sekitar satu jam lalu.

Baca Selengkapnya

Beacon 2018, Animasi Subsektor Prioritas Ekonomi Kreatif

14 November 2018

Beacon 2018, Animasi Subsektor Prioritas Ekonomi Kreatif

Animasi, Sub-Sektor Prioritas Ekonomi Kreatif. Bekraf mendorong pertumbuhan animasi di kalangan anak muda dengan menggelar Beacon 2018.

Baca Selengkapnya

Komunitas, Lokomotif Ekonomi Kreatif

22 Agustus 2018

Komunitas, Lokomotif Ekonomi Kreatif

Bekraf bekerja sama dengan Tempo Institute menggelar program "Komunitas Bekraf dan Tempo (Kombet) Kreatif"

Baca Selengkapnya

Dukung Ekonomi Kreatif, LINE Tampung 17 Ribu Karya

27 Oktober 2017

Dukung Ekonomi Kreatif, LINE Tampung 17 Ribu Karya

LINE menggelar kompetisi LINE Creativate yang menampung 17 ribu karya.

Baca Selengkapnya

CPNS 2017: Persaingan Terketat di Bekraf, Teringan di Kemenpar

3 Oktober 2017

CPNS 2017: Persaingan Terketat di Bekraf, Teringan di Kemenpar

Satu posisi di Bekraf diperebutkan oleh sekitar 135 peserta CPNS 2017, sedangkan di Kemenpar dan BKN, satu kursi diperebutkan 4 calon..

Baca Selengkapnya

12.578 Pelamar CPNS Bekraf Lolos Tes I, PANRB: Hati-Hati Penipuan

3 Oktober 2017

12.578 Pelamar CPNS Bekraf Lolos Tes I, PANRB: Hati-Hati Penipuan

Peserta CPNS akan memperebutkan 93 formasi dari 35 jabatan yang dibuka oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Baca Selengkapnya

Bekraf: Baru 16 Persen Industri Kreatif Berbadan Hukum

8 September 2017

Bekraf: Baru 16 Persen Industri Kreatif Berbadan Hukum

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf mengatakan saat ini baru 16 persen industri kreatif yang memiliki status badan hukum.

Baca Selengkapnya