Pasca Insiden Paris, Saham Airline dan Perhotelan Anjlok

Reporter

Senin, 16 November 2015 17:38 WIB

Warga Paris antri membeli buket bunga untuk dipasang di sejumlah lokasi jatuhnya korban teror, Minggu 15 November 2015.

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penyerangan di Paris yang menewaskan ratusan orang berimbas negatif terhadap bursa saham di Eropa. Sebagian bursa di Eropa melemah pasca insiden Paris. Saham sektor pariwisata dan transportasi paling terkena imbas.

Seperti dilaporkan BBC News, Senin 16 November 2015, tekanan sudah terjadi sejak awal sesi perdagangan. Di bursa Paris, indeks France's Cac 40 terkoreksi 1 persen. Begitu pula dengan bursa utama lainya, di London dan Frankrut melemah 0,5 persen.

Saham perusahaan penerbangan mencatat penurunan tajam. Saham maskapai penerbangan Prancis, Air France turun tajam 5,2 persen terimbas insiden penyerangan. Hal yang sama juga dialami dialami masakapai Inggris, British Airways yang turun 3,4 persen.

Saham perusahaan biro perjalanan dan perhotelan juga mengalami koreksi, seperti ekspektasi kalangananalis sebelumnya. Saham perusahaan jaringan hotel terbesar Eropa dari Prancis, Accor S.A mencatat penurunan tajam sekitar 6,3 persen. Sektor pariwisata menyumbang sekitar 7,5 persen terhadap produk domestik bruto Prancis.

Robert T Lutts, Presiden dan Kepala Investasi Cabot Wealth Management mengatakan insiden penyerangan di Paris memukul sektor pariwisata dan biro perjalanan. "Serangan teroris di Paris memicu kekhawatiran para investor dan membuat saham pariwista dan biro perjalanan berisiko tinggi," ucapnya kepada Reuters.

Hidenori Suezawa, analis SMBC Nikko Securities berkata, Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang sangat mengandalkan industri pariwisata. "Insiden penyerangan ini membut industri pariwisata terpukul," ucapnya.

Namun tak sedikit kalangan yang memprediksi dampak insiden penyerangan terhadap perekonomian Prancis tak akan berlangsung lama. "Insiden ini memang mengerikan. Namun masyarakat sadar bahwa mereka tetap harus melanjutkan hidup dan aktivitas ekonomi akan kembali normal," kata Howard Archer, ekonom IHS Global Insight.

BBC NEWS | SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

19 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

22 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

24 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

25 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya