Pelaku UMKM Palembang Akui Sulit Mengakses Pinjaman Bank

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 30 Oktober 2015 23:00 WIB

Pengerajin menata topeng pada Pameran Interior dan Craft 2015 di JCC, Jakarta, 11 Juni 2015. Indonesia perlu penanganan khusus dalam meningkatkan kesiapan wirausaha UMKM untuk menghadapi MEA 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah masih kesulitan mengakses pinjaman ke bank, karena diharuskan memiliki agunan atau jaminan.

Ketua Forum Tenaga Pendamping UMKM Sumsel, Salama Sri Susanti di Palembang, Jumat mengatakan bahwa kenyataan ini yang membuat pelaku UMKM malas untuk berhubungan ke bank sehingga kerap terjebak dengan jasa non formal (rentenir).

"Jika dihitung secara kasat mata, mungkin dari 100 UMKM hanya 20 yang mau mengakses pinjaman di bank. Selebihnya memilih memakai modal sendiri yang seadanya, atau pinjam dari keluarga bahkan lewat renternir," kata Salama.

Menurutnya, kondisi ini sudah berlangsung lama sehingga menjadi penyebab usaha kecil sulit untuk maju dan rentan gulung tikar.

Padahal, untuk tumbuh dan berkembang dibutuhkan tambahan modal.

"Seharusnya, kalangan perbankan yang jemput bola dan menawarkan produk rendah bunga dan tanpa agunan. Mereka ini seperti tumbuhan yang baru akan bertunas, jika tidak dibantu maka oleh hujan satu malam saja sudah bisa mati," kata dia.

Selain butuh pinjaman modal, pelaku UMKM juga perlu pendampingan agar bisa memaksimalkan uang modal yang diberikan perbankan.

"Pendampingan ini penting agar mereka bisa meningkatkan kualitas, dan barang yang dihasilkan bisa diterima pasar. Selama ini, pelaku usaha yang sudah menerima pinjaman sering terjebak, sehingga hanya berpikir bagaimana membayar ansuran dari bulan ke bulan," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sumsel Budiarto Marsul mengatakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat yang dilakukan pemerintah pada Juni lalu dari 22 persen menjadi 12 persen telah menggeliatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)di Sumatera Selatan.

"Selama ini, para pelaku usaha masih kesulitan untuk mengembalikan kredit karena bunganya cukup besar. Tapi dengan adanya penurunan suku bunga ini, membuat mereka sedikit leluasa, sehingga akan mendorong pengembangan usaha, tapi dengan catatan tetap kalangan perbankan aktif jemput bola," kata Budiarto.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

59 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya