Indonesia Berambisi Jadi Pemasok Kopi Nomor Satu di Dunia  

Reporter

Sabtu, 26 September 2015 14:17 WIB

Ilustrasi biji kopi. TEMPO/HARIANDI HAFID

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan berambisi menggeser Brasil sebagai penyuplai kopi peringkat pertama di dunia dan beranjak dari posisi kelima saat ini. Posisi pertama penyuplai kopi dunia ditempati Brasil, diikuti Vietnam, Kolombia, dan Jerman.

“Indonesia harus bisa menjadi penyuplai kopi peringkat pertama dunia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Nus Nuzulia Ishak di Jakarta. Untuk mencapai target tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) PEN menggelar serangkaian kegiatan.

Di arena World Expo Milano (WEM) 2015, Indonesia menggelar Indonesia Coffee Week pada 28 September-2 Oktober 2015 di Milan, Italia. Bersama Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi (GAEKI), Ditjen PEN memperkenalkan eksotisme dan rasa magis kopi Indonesia di arena WEM 2015 melalui kegiatan cupping & networking, display khusus, serta pembagian kopi gratis selama sepekan.

Kopi yang disajikan berasal dari seluruh sentra penghasil kopi di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi serta Papua. Ekspansi ke kalangan pelaku usaha dikerahkan lewat workshop dan business matching. Perwakilan dagang (Atase Perdagangan dan ITPC) di Italia telah mengundang para stakeholder kopi Italia, baik para importir, roasters, barristas, cafe owners, hingga penikmat kopi. Mereka dapat lebih mengenal dan langsung menjalin kerja sama bisnis dengan eksportir kopi Indonesia.

“Puncaknya, untuk memperingati hari kopi internasional pertama, akan diadakan pembagian kopi Luak sekaligus penggalangan dana. Dana yang dikumpulkan dari pengunjung dunia tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada para petani kopi di Indonesia,” kata Nus.

Menurut Nus, Italia merupakan konsumen utama kopi terbesar dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman. Di Uni Eropa sendiri, Italia adalah konsumen terbesar kedua di bawah Jerman, dengan konsumsi sebanyak 546,78 ribu ton pada 2014. Potensi yang besar ini, menurut Nus, perlu dibarengi upaya keras menggenjot posisi Indonesia sebagai penyuplai kopi ke-5 dunia dari 348,83 ribu ton tahun lalu, agar dapat menggeser empat besar penyuplai kopi dunia.

“Budaya minum kopi begitu erat di Italia. Kita kenalkan racikan kopi terbaik Nusantara. Kemudian pasar kopi yang begitu tinggi ini hendak kita rebut dan alihkan dari biji kopi menjadi kopi olahan,” tutur Nus.

Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren kenaikan sebesar 10,14 persen. Tahun lalu, Indonesia mengekspor kopi sejumlah 29,75 ribu ton dengan nilai US$ 69,64 juta. Nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86 persen dari US$ 26,66 juta menjadi US$ 44,21 juta dibandingkan periode yang sama setahun lalu.

Total perdagangan Indonesia-Italia selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,67 persen dengan nilai US$ 4 miliar. Hingga Juni 2015, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 341,75 juta dengan nilai ekspor US$ 1,038 miliar. Ekspor ke Italia didominasi minyak kelapa sawit mentah dan yang telah disuling, diikuti produk batu bara, kopi, serta tekstil dan produk tekstil.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

5 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya