Surat Klarifikasi, Menkeu Tetap Panggil JP Morgan

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 22:03 WIB

Bambang Brodjonegoro. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan akan tetap memanggil lembaga keuangan JP Morgan sehubungan dengan rekomendasi riset di sebuah blog, agar investor global melepaskan kepemilikan aset di Indonesia.

Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31 Agustus 2015), mengatakan bahwa dirinya tidak ingin langsung percaya dengan surat klarifikasi JP Morgan, yang menyebutkan rekomendasi tersebut bukan berdasarkan riset mereka, namun opini pribadi si penulis blog tersebut.

"Kami tidak mau terima saja ya. Itu harus clear dulu. Itu benar blog pribadi, dan tidak terafiliasi dengan mereka," ujarnya.

Bambang sebelumnya menyatakan, kemungkinan akan memberikan sanksi terhadap JP Morgan. Namun, ia enggan merinci jenis sanksi yang bisa diberikan pemerintah kepada bank investasi yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) itu.

"Pokoknya, kami panggil dulu. Kami lihat keseriusan mereka untuk membuktikan," ujarnya.

Polemik yang timbul melibatkan JP Morgan itu bermula dari hasil riset dan rekomendasi lembaga keuangan tersebut berjudul "IDR rates: Will positioning risk catch up with INDOGBs? Move to U/W."

Dalam surat klarifikasinya terhadap Menkeu, yang juga beredar di kalangan wartawan, JP Morgan menyebutkan terdapat blog dan pemberitaan media siber yang salah mengutip rekomendasi JP Morgan, terutama mengenai rekomendasi menjual (sell) atas obligasi Indonesia.

JP Morgan menyatakan tidak memberikan rekomendasi menjual obligasi Indonesia, seperti yang ditulis oleh blog dan sebuah media siber Indonesia.

Riset JP Morgan yang muncul pada 20 Agustus 2015 itu menurunkan (down grade) obligasi Indonesia dari overweight menjadi underweight.

Penurunan rekomendasi JP Morgan itu muncul karena beberapa pertimbangan. Pertama, kebijakan devaluasi Yuan Tiongkok memperburuk prospek mata uang Asia. Kedua, investor asing mulai menjual obligasi dari pasar negara-negara yang ekonominya sedang tumbuh(emerging market).

Ketiga, kekhawatir meningkatnya utang pemerintah pada tahun depan senilai 10 persen, didorong perkiraan kenaikan defisit anggaran.

Untuk pertimbangan ketiga, J.P Morgan mengacu pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2016 yang masih dibahas oleh Pemerintah RI dan Dewan Perwakilam Rakyat (DPR).


ANTARA

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

18 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya