Neraca Perdagangan Juli Surplus, Amerika Jadi Tujuan Utama Ekspor  

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 14:54 WIB

Presiden Joko Widodo beri sambutan saat mencanangkan Gerakan Peningkatan Ekspor 3 Kali Lipat dan Sulawesi Berstandar SNI di Pelabuhan Indonesia 4, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan negara pada Juli 2015 mengalami surplus US$ 1,33 miliar. Badan Pusat Statistik mencatat surplus didapat dari ekspor US$ 11,41 miliar dikurangi impor US$ 10,08 miliar.

"Tentunya ini berita baik," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono di kantornya, Selasa, 18 Agustus 2015. Sebab, surplus ini merupakan surplus tertinggi pada tahun ini, bahkan dalam 19 bulan terakhir.

Menurut data BPS, ekspor Juli 2015 disumbang oleh sektor minyak dan gas sebesar Rp 1,42 miliar dan sektor non-migas sebesar US$ 9,99 miliar. Sedangkan impor disumbang oleh sektor migas sebesar US$ 2,29 miliar dan sektor non-migas US$ 7,78 miliar.

Amerika Serikat masih menjadi pangsa pasar ekspor terbesar RI dengan transaksi US$ 9 miliar. Disusul Cina US$ 7,76 miliar, Jepang US$ 7,73 miliar, ASEAN US$ 15,95 miliar, dan Uni Eropa 8,78 miliar. Kontribusi terbesar ekspor disumbang oleh lemak dan minyak hewan sebesar US$ 11,22 miliar dan bahan bakar mineral US$ 16,02 miliar.

Untuk impor, Cina tetap menjadi rekanan dagang negara dengan transaksi US$ 16,50 miliar. Diikuti Jepang US$ 8,03 miliar, Singapura US$ 5,01 miliar, ASEAN US$ 15 miliar, dan Uni Eropa US$ 6,48 miliar. Kontribusi impor adalah mesin dan peralatan mekanik senilai US$ 12,81 miliar serta nesin dan peralatan listrik senilai US$ 8,95 miliar.

Dengan raihan tersebut, sepanjang tahun ini Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 5,73 miliar. "Semoga tren ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun," ujar Adi.

Pada Januari lalu, Indonesia membukukan surplus US$ 632,3 juta. Februari hingga Juni surplus tercatat US$ 662,7 juta, US$ 1,02 miliar, US$ 477,4 juta, US$ 1,07 miliar, dan US$ 528 juta.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

5 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya