Minat Turki dalam Investasi Geotermal Masih Ditolak, Ini Sebabnya  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 31 Juli 2015 05:49 WIB

Menteri ESDM Sudirman Said (ketiga dari kanan, depan) bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM RIda Mulyana (kedua dari kanan, depan) meninjau pembangkit listrik tenaga surya di ladang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Kecamatan Kahangau Eti, Sumba Timur, 7 April 2015. Tempo/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Turki, Hitay Investment Holding, sebenarnya sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia. Bahkan perusahaan itu dikabarkan sudah melobi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo untuk mendapat jatah investasi tersebut.

"Tapi Pak Menko menolak karena aturannya harus lelang dulu," ujar Direktur Jenderal Energi Baru-Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana, Kamis, 30 Juli 2015.

Hitay saat ini sudah mendapat karpet merah untuk melaksanakan survei pra-eksplorasi di sekitar Sumatera Barat dan Bengkulu. Survei dilakukan di delapan lokasi selama setahun.

Nantinya, hasil survei menghasilkan perkiraan cadangan panas bumi di suatu lokasi. Hasil yang datanya menjadi milik pemerintah ini digunakan Kementerian Energi guna menggelar pelelangan terbuka wilayah kerja panas bumi.

Jika pelelangan resmi dibuka, Kementerian berjanji Hitay mendapat right to match atau previlese khusus untuk memenangi tender dibandingkan pelamar lain. "Pemain panas bumi kita soalnya belum banyak," kata Rida.

Menurut Rida, rencana investasi Turki dilatari kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif beli listrik dari pembangkit panas bumi. Kementerian telah merevisi harga beli listrik dari pembangkit listrik tenaga mini hydro menjadi US$ 12 sen per kilowatt hour (kWh) dari sebelumnya Rp 656 saja. Kementerian Energi juga telah menetapkan harga beli listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar US$ 13-14 sen per kWh.

Rida berharap kenaikan tarif dapat meningkatkan animo investor untuk membangun PLTP lain di Indonesia. Sebab, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengamanatkan, dari rencana program pengembangan kapasitas listrik 35 ribu megawatt, 25 persen di antaranya harus berasal dari energi baru dan terbarukan.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

20 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

49 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya