Pertumbuhan Industri Non-Migas Ditargetkan Tetap 6,8 Persen

Rabu, 22 Juli 2015 20:18 WIB

Ilustrasi. blastmuffle.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian tetap menargetkan industri non-migas tumbuh 6,3-6,8 persen hingga akhir tahun. Target ini tetap menjadi acuan meskipun ekonomi nasional tengah mengalami perlambatan. "Kami tetap optimistis bisa mencapai target tersebut," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat, Selasa, 21 Juli 2015.

Pertumbuhan industri non-migas pada triwulan pertama 2015 mencapai 5,21 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2015 yaitu sebesar 4,71 persen. Pertumbuhan industri di atas pertumbuhan ekonomi itu menunjukan industri non-migas menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Tumpuan pertumbuhan industri berada pada sektor produksi, tidak lagi pada sektor sumber daya alam.

Syarif mengatakan sektor-sektor industri yang diprediksi masih terus tumbuh diantaranya adalah industri agro dan kimia hilir. Industri otomotif juga diprediksi masih akan tumbuh meskipun tidak terlalu besar. Pertumbuhan industri agro pada 2015 ditargetkan 7,5 persen; dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas sebesar 46 persen.

Hingga saat ini Indonesia merupakan produsen produk pertanian utama dengan komoditas unggulan seperti kelapa sawit, kakao, karet, dan rotan. Produksi minyak sawit (CPO dan CPKO) Indonesia pada 2014 mencapai 31 juta ton, kakao sekitar 450 ribu ton, dan karet sekitar 3,23 juta ton. Indonesia juga menjadi produsen rotan yang sangat potensial, lebih dari 85 persen populasi rotan dunia berasal dari Indonesia dengan produksi sebesar 143 ribu ton.

Di industri petrokimia, Indonesia punya peluang sebagai pusat pengembangan industri petrokimia baik di ASEAN maupun Asia. Berdasarkan data Januari 2014, Indonesia memiliki cadangan total minyak bumi 7,549 miliar barel dengan rincian 3,692 miliar barel (proven) dan 3,857 miliar barel (potensial); cadangan total gas bumi 152,89 trillion cubic feet dengan rincian 104,71 trillion cubic feet (proven) dan 48,18 trillion cubic feet (potensial); serta cadangan batubara 21 milyar ton. Sumber daya tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal di dalam negeri untuk mendukung pembangunan industri, khususnya industri petrokimia.

Menurut Syarif, hilirisasi dan pendalaman struktur industri menjadi strategi untuk mencapai target pertumbuan industri non-migas. Strategi itu juga untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan. Selain itu, Kementerian juga terus berupaya menciptakan iklim kondusif bagi dunia usaha. "Saya ingin membuat kondisi dunia usaha dan kondusif agar industri bisa maju," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Jumat pekan lalu. Dia meyakini kondisi ekonomi di triwulan III akan membaik sehingga target pertumbuhan industri non-migas dapat tercapai.

Untuk terus menumbuhkembangkan industri, Saleh menyatakan tak akan membuat peraturan yang aneh-aneh. Dalam pembuatan kebijakan baru, dia berencana rajin berdiskusi dengan pelaku usaha seperti Kamar Dagang dan Industri untuk memberi masukan. "Sehingga aturan kondusif dan tidak dibuat pusing. Aturan-aturan kami membuat mereka merasa at home," kata Saleh.

Kementerian juga terus berupaya berkoordinasi dengan stakeholder lainnya untuk untuk mendukung industri. Ini terkait dengan keluhan yang sering terdengar dari pelaku usaha soal mahalnya harga listrik dan gas maupun buruknya infrastruktur. Kondisi tersebut membuat harga produk dalam negeri kurang kompetitif dibanding negara lain. "Keluhan-keluhan selalu kami upayakan titik temunya dengan berkoordinasi, misalnya dengan PLN dan Kementerian ESDM," kata Syarif.

AMIRULLAH | URSULA FLORENE SONIA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

5 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

51 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

52 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya