TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Ecky Awal Mucharam, menginginkan pemerintah menerapkan penyusunan anggaran yang lebih realistis. Dengan adanya perencanaan anggaran yang lebih realistis, kata dia, diharapkan tidak terjadi lagi kesenjangan antara target kebijakan dan hasil yang dicapai.
Eky mengingatkan akan ancaman melebarnya defisit fiskal karena sejumlah pilihan kebijakan ekonomi yang dinilai tidak tepat. Hal itu diperparah dengan realisasi anggaran yang lamban serta indikator makroekonomi yang meleset jauh dari asumsi APBN 2015.
Sebelumnya, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah harus mempercepat pelaksanaan proyek-proyek yang dijanjikan. Menurut dia, pelemahan rupiah terjadi antara lain karena membaiknya kondisi perekonomian AS telah menyebabkan sejumlah dampak, seperti banyak produsen yang menaikkan harga komoditas dalam negeri karena bahan bakunya impor.
Dia mengemukakan bahwa hal terpenting sekarang yaitu mencegah terjadinya "out of control" dalam kaitan dengan kondisi perekonomian saat ini. "Karena ada kekhawatiran yang berlebihan, jaga sektor riil agar bergerak," katanya, pekan lalu.
Sofjan Wanandi juga menginginkan jatah konten lokal dalam produksi menjadi yang paling besar agar kelak impor tidak diperlukan lagi. Dia menilai tak boleh ada kekhawatiran yang tercipta dalam bentuk spekulasi dolar AS karena pelemahan mata uang rupiah juga terkait dengan faktor psikologis.
ANTARA
Berita terkait
Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi
10 jam lalu
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok
23 jam lalu
Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.
Baca SelengkapnyaPeneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya
1 hari lalu
PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaBMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
4 hari lalu
Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.
Baca SelengkapnyaSemakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun
4 hari lalu
Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
4 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
4 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen
4 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per
Baca SelengkapnyaProgram 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi
4 hari lalu
PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya
4 hari lalu
Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.
Baca Selengkapnya