Soto dan Bakso Sumbang Inflasi Terbesar di Jawa Timur  

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 17:56 WIB

Semangkuk soto ayam (kiri) dan soto daging yang ditawarkan di "Soto Seger Mbok Giyem", Kartosuro, Sukoharjo, 28 Juli 2014. Rumah makan ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 pagi, dan tetap berjualan saat hari raya Idul Fitri. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Surabaya - Kenaikan harga soto dan kue menjelang Ramadan di Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Mei 2015 yang mencapai 0,41 persen.

“Inflasi bukan karena kebijakan pemerintah pusat, tapi terjadi karena naiknya harga bahan makanan dan makanan jadi jelang Ramadan,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur M. Sairi Hasbullah, Senin, 1 Juni 2015.

Berdasarkan catatan BPS, ada sekitar tujuh kelompok makanan jadi yang menyumbang inflasi terbesar. Di antaranya adalah soto, bubur ayam, bakso, rokok, dan tembakau, yakni 0,73 persen.

Inflasi ini juga diikuti kelompok bahan makanan seperti cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, gula, tarif listrik, bawang putih, dan bensin. Total inflasi untuk kelompok bahan makanan mencapai 0,67 persen.

Selain itu animo masyarakat juga sudah mulai tinggi untuk belanja pakaian jelang Lebaran. Kelompok sandang menyumbang inflasi 0,35 persen, disusul kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen.

Kenaikan harga soto dan kue, kata Sairi, disebabkan adanya lonjakan harga bahan pokok makanan yang terjadi merata di sejumlah daerah. “Ini memang disebabkan aspek ketersediaan stok. Suplai barang berkurang ditambah distribusi yang tidak merata. Padahal permintaan pasar khususnya kue sedang merangkak naik,” tutur dia.

Naiknya indeks harga konsumen (IHK) pada April tahun ini, kata dia, totalnya mencapai 118,51. Sedangkan pada Mei sudah tembus di angka 118,99. Dari catatan Sairi selama 13 tahun terakhir sudah terjadi inflasi sebanyak 10 kali dan deflasi 3 kali.

Namun inflasi saat ini adalah tertinggi sejak 7 tahun terakhir. “Inflasi di Jawa Timur memang lebih rendah dibanding nasional, namun inflasi di bulan Mei ini yang tertinggi sejak 7 tahun terakhir,” kata dia.

Jika dilihat grafiknya dari tahun ke tahun, sejak 2009 inflasi di bulan yang sama hanya 0,02 persen, 2010 0,37 persen, 2011 0,03 persen, 2012 0,15 persen, 2013 deflasi -0,20 persen, 2014 inflasi 0,21 persen, dan tertinggi pada Mei 2015 mencapai 0,41 persen.

“Namun jika dilihat secara periodik tahun ke tahun, dibanding nasional inflasi di Jawa Timur lebih baik yakni mencapai 6,69 persen. Sedangkan kinerja nasional menyebabkan inflasi 7,15 persen,” tambahnya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

58 hari lalu

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya