TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia melonjak pada Sabtu, 30 Mei 2015 menyusul tanda-tanda pengetatan lebih lanjut di AS dan setelah serangan mematikan pada kaum Syiah yang diklaim oleh Negara Islam di jantung industri minyak Arab Saudi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 2,62 dolar AS menjadi ditutup pada 60,30 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, melonjak 2,98 dolar AS menjadi menetap di 65,56 dolar AS per barel.
Serangan bom bunuh diri kedua dalam seminggu terakhir di sebuah masjid Syiah Saudi di provinsi timur negara kaya minyak itu membantu memicu kenaikan harga minyak.
Serangan, yang menewaskan sedikitnya tiga orang, berlangsung di Dammam, hanya beberapa kilometer dari markas Aramco, perusahaan minyak milik negara Saudi, serta terminal dan kilang minyak penting Ras Tanura.
Harga minyak AS juga didukung oleh penurunan dalam hitungan rig Baker Hughes AS, yang menunjukkan industri minyak AS masih mengurangi aktivitas mereka.
Jumlah rig pengeboran minyak AS yang beroperasi turun 13 rig menjadi 646 rig. Setahun yang lalu, jumlah rig yang beroperasi mencapai 1.536 rig.
Itu dikombinasikan dengan penurunan stok AS pada Rabu menunjukkan persediaan yang lebih ketat di masa mendatang.
"Ada beberapa harapan dan beberapa kecemasan bahwa jumlah rig bisa keluar sebagai angka positif hari ini," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.
"Sebaliknya itu (jumlah rig) turun 13. Kami belum melihat jumlah yang besar dalam beberapa minggu," kata dia. Demikian laporan AFP.
ANTARA
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
13 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
13 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
14 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
14 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang
6 Juni 2023
Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.
Baca Selengkapnya