Sampel Beras Palsu Negatif, Tata Niaga Beras Tetap Dirombak  

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 16:36 WIB

Sulit membedakan secara kasat mata antara beras asli dengan beras plastik atau sintetis. TEMPO/Ryan Maulana

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memastikan tak ada beras diduga palsu yang beredar di pasar. Meski begitu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tak mengurungkan niatnya menata ulang peredaran beras di tingkat masyarakat. "Sudah terbukti tak ada beras plastik, tapi kami tetap mengatur tata niaga pasar," katanya setelah berkunjung ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 27 Mei 2015.

Pengaturan tata niaga beras tersebut, kata Rachmat, akan dimulai dari mewajibkan pendaftaran semua merek beras di Kementerian Perdagangan. Cara ini, menurut Rachmat, membuat pengelola pasar maupun pedagang bisa mengetahui asal barang. Selain itu, beras yang didistribusikan wajib mencantumkan merek dan jenisnya pada kantong beras.

Rachmat menginstruksikan kewajiban ini kepada semua pengelola pasar di seluruh Indonesia. Kewajiban lainnya adalah pedagang harus menggelar pencatatan administrasi gudang yang menyimpan produk pangan dan barang penting untuk kemudian dilaporkan kepada Kementerian Perdagangan. "Saya meminta semua pengelola memantau," ujar Menteri Rachmat.

Instruksi perbaikan tata niaga pada tingkat pasar ini tak hanya untuk komoditas beras. Rachmat juga mengimbau instansi terkait dan pemerintah daerah mengawasi peredaran bahan makanan lainnya, menyusul datangnya masa puasa dan Lebaran. Jenis makanan tersebut adalah olahan maupun non-olahan, pangan segar, juga non-pangan.

Ditemui di Istana Kepresidenan tadi malam, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Roy Alexander Sparringa memastikan bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel beras yang diduga mengandung plastik negatif. Menurut dia, sampel beras yang pernah diuji di laboratorium Sucofindo tidak mengandung unsur plastik. "Bahwa hasil beras kami negatif, dan kedua hasil sampel dari Sucofindo juga negatif," Roy menjelaskan. "Seluruh hasilnya negatif."

Roy berujar, pada 21 Mei 2015, lembaganya langsung mengontak International Network of Food Safety Authorities Network (INFOSAN), atau lembaga otoritas pangan di bawah World Health Organization (WHO), untuk menanyakan adanya kasus beras plastik yang beredar di negara lain. INFOSAN, ucap Roy, menyatakan sebelumnya kasus beras berbahan plastik tidak pernah ada.

URSULA FLORENE SONIA


Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

12 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

18 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya