Bawazir Group Indonesia Buka Kebun Jamur di Serbia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 21 Mei 2015 19:46 WIB

Jamur. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok usaha Bawazir Group Indonesia, melalui perusahaan Delta Danube, membuka kebun jamur seluas 7,5 hektare di Kota Kovin yang berjarak sekitar 80 kilometer sebelah timur Beograd, ibu kota Serbia.

Siaran pers KBRI Beograd yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan kepastian bisnis perusahaan Indonesia di Serbia itu dilakukan dalam penandatanganan kontrak sewa lahan seluas 7,5 hektare antara Wali Kota Kovin Sanja Petrovic dan pimpinan Delta Danube Nebojsa Panic pada Selasa, 19 Mei 2015.

Penandatangan bisnis itu disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Republik Serbia merangkap Montenegro Harry RJ Kandou, Sunil Mamgaim selaku Direktur Eksekutif PT Eka Timur Raya, anak usaha Bawazir Group yang mengelola perkebunan jamur di Indonesia, Ketua Parlemen Kovin Tihomir Vukosavljevic, Darko Bakovic (Deputi Wali Kota Kovin), Nada Rovcanin (Penasihat Wali Kota), Dragan Dragic (Asisten Wali Kota), Jelena Colakovic (Sekretaris Daerah Kovin), Sava Krstic (anggota DPRD Kovin), dan Zeljko Susec (anggota Parlemen Serbia).

Kesepakatan sewa lahan tersebut memfasilitasi tahap-tahap berikutnya dari realisasi investasi Delta Danube yang meliputi konstruksi bangunan, pelaksanaan produksi, dan pengiriman produk akhir untuk konsumen yang berada di Serbia maupun pasar ekspor.

Delta Danube meyakini prospek perkembangan bisnis jamur yang baik di Kota Kovin mengingat kondisi iklim dan lahan yang mendukung di samping ketersediaan tenaga terampil yang cukup memadai.

Dubes berharap perusahaan itu tidak saja berkembang menjadi salah satu elemen penguat kerja sama ekonomi dan persahabatan bilateral, namun juga dapat membantu mendorong pengembangan ekonomi lokal.

"Sukses Delta Danube ditentukan pula oleh keberlanjutan dukungan dari pihak terkait di Kota Kovin. Karenanya, kami minta perhatian masyarakat dan Pemerintah Kota Kovin agar senantiasa mengupayakan kondisi terbaik bagi perkembangan bisnis Delta Danube," kata Dubes.

Dubes RI menekankan pentingnya dukungan semua pihak untuk mengawal koneksi yang telah terbentuk agar lebih berkembang lebih dalam dan menjadi kekuatan yang turut menggerakkan transformasi bidang-bidang potensial lainnya menjadi kerjasama nyata.

Sementara itu Sunil Mamgaim menyebutkan perusahaannya mampu memproduksi hingga 26 ton jamur per hari di Indonesia.

"Dengan pengalaman ini, kami berharap bisnis jamur yang dimulai di Kota Kovin ini akan terus berkembang dan tumbuh menjadi yang terbesar di wilayah Balkan di masa depan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

20 Juli 2023

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

Nurseri modern akan mendorong pertumbuhan wilayah agribisnis

Baca Selengkapnya

Peluang dan Peran Fintech Lending di Sektor Agribisnis

5 November 2022

Peluang dan Peran Fintech Lending di Sektor Agribisnis

Baik fintech maupun agritech dapat membantu mengelola risiko terkait pertanian dengan memberikan data kepada pemberi pinjaman untuk penjaminan dan mitigasi risiko yang lebih baik

Baca Selengkapnya

Ubi Cilembu Asal Sumedang Tembus Pasar Ekspor Singapura, Malaysia, dan Hong Kong

28 Februari 2022

Ubi Cilembu Asal Sumedang Tembus Pasar Ekspor Singapura, Malaysia, dan Hong Kong

Ubi Cilembu yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ternyata diminati di mancanegara, di antaranya Singapura, Malaysia dan Hongkong.

Baca Selengkapnya

Sektor Pertanian dan Agroindustri Berpotensi Besar

23 Februari 2021

Sektor Pertanian dan Agroindustri Berpotensi Besar

LPEM FEB UI menemukan setiap 1 persen pertumbuhan sektor pertanian secara tidak langsung berdampak besar terhadap 1,36 persen pertumbuhan industri.

Baca Selengkapnya

JAPFA Raih Best of Best Versi Forbes Indonesia

1 November 2019

JAPFA Raih Best of Best Versi Forbes Indonesia

Manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk telah melakukan transformasi digital dalam proses produksi.

Baca Selengkapnya

Perang Tomat Gantikan Perang Cambuk Para Jawara

14 Oktober 2016

Perang Tomat Gantikan Perang Cambuk Para Jawara

Dalam sehari tomat yang dipanen di desa Serang bisa mencapai 15 ton.

Baca Selengkapnya

Rumput Laut Indonesia Terancam di AS, Ini Efek Dominonya

9 Agustus 2016

Rumput Laut Indonesia Terancam di AS, Ini Efek Dominonya

Kalangan asosiasi menilai pencoretan rumput laut dari daftar pangan organik di Amerika bukan merupakan masalah besar.

Baca Selengkapnya

Singapura Lirik Industri Pengolahan Makanan di Jawa Barat

26 Juli 2016

Singapura Lirik Industri Pengolahan Makanan di Jawa Barat

Singapura menjajaki pembangunan pabrik pengolahan makanan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Michelin Berencana Buka Pabrik Karet di Indonesia

28 Oktober 2015

Michelin Berencana Buka Pabrik Karet di Indonesia

Michelin ingin membuka perkebunan dan pabrik karet di
Indonesia terkait anjuran Menteri Perindustrian untuk
berekspansi ke sektor hulu.

Baca Selengkapnya

12 Negara Bahas Rumput Laut di Makassar  

26 Oktober 2015

12 Negara Bahas Rumput Laut di Makassar  

Pertemuan ini penting untuk menangkal upaya sejumlah negara di Eropa memboikot produk rumput laut.

Baca Selengkapnya