TEMPO.CO, Depok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok tak bisa berbuat banyak untuk mengawasi peredaran beras plastik di Kota Depok. Musababnya, setelah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, seluruh pengawasan perlindungan konsumen tingkat kota/kabupaten dialihkan ke provinsi.
"Sudah tidak dianggarkan lagi. Disperindag tidak melakukan pengawasan karena tidak mempunyai anggaran," kata Kepala Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Disperindag Kota Depok Diarmansyah, Rabu, 20 Mei 2015.
Ia mengaku angkat tangan setelah kewenangan pengawasan barang dan jasa untuk perlindungan konsumen diambil provinsi. "Sekarang Disperindag kota akan bertindak bila ada laporan konsumen. Sejauh ini belum ada laporan beras itu," ujarnya.
Provinsi, kata dia, diminta bertindak cepat untuk melakukan pengawasan ini. Selama ini untuk tingkat kota memang tidak bisa melakukan pengawasan. "Menunggu ada PP (peraturan pemerintah) bila perlindungan konsumen tingkat kota melakukan pengawasan sendiri," tuturnya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Depok Martinho mengatakan dari hasil monitoring belum ditemukan adanya beras sintetis. Kendati begitu, Martinho meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran beras tersebut di Depok. "Belum menemukan dan diharapkan tetap mewaspadai. Bila ada, segera menginformasikan keberadaan beras sintetis itu," ucap Martinho.
Martinho mengatakan beras di Depok berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung. "Memang di Depok hampir tidak ada beras impor," Martinho menjelaskan.
IMAM HAMDI
Berita terkait
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras
26 Februari 2024
Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.
Baca SelengkapnyaPakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik
13 Oktober 2023
Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.
Baca SelengkapnyaHeboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul
11 Oktober 2023
Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaPolres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos
30 September 2020
Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial
Baca SelengkapnyaHeboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos
23 September 2020
Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.
Baca Selengkapnya10.000 Ton Beras Impor India Tiba di Medan
7 Maret 2018
Beras impor akan disimpan dahulu di gudang Bulog.
Baca SelengkapnyaKemendag Umumkan Pelanggar Ketentuan, Mayoritas Produk Cina
12 Desember 2017
Kementerian Perdagangan mempublikasikan 171 produk yang tidak memenuhi ketentuan, mayoritas produk Cina.
Baca SelengkapnyaViral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti
29 Agustus 2017
Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.
Baca SelengkapnyaMenteri Airlangga: RUU Perkelapasawitan Berisiko Tumpang-Tindih
18 Juli 2017
Draf beleid RUU Perkelapasawitan dinilai tidak memuat kebijakan baru alias
mengatur
hal-hal yang sudah berlaku.
Stabilkan Harga, Pemerintah Tak Batasi Impor Bawang Putih
17 Mei 2017
Pemerintah tetap meminta para pengimpor melaporkan berapa banyak bawang yang diimpornya untuk mengetahui stok bawang yang ada di gudang.
Baca Selengkapnya