IMF Menjawab Soal Utang Indonesia, Berikut Penjelasannya

Reporter

Rabu, 29 April 2015 18:57 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribut-ribut soal utang Indonesia ke International Monetary Fund membuat lembaga ini akhirnya menjawab polemik dengan resmi. Dalam penjelasan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu 29 April 2015, Kepala Kantor Perwakilan IMF untuk Indonesia, Benedict Bingham menyatakan, saat ini Indonesia tak memiliki kewajiban apapun kepada lembaga itu. Yang ada, adalah dana iuran wajib yang disetorkan ke seluruh anggota IMF.

Iuran yang dipungut IMF dari negara anggota, dialokasikan dalam mata uang special drawing rights (SDR). Jadi, SDR ini merupakan mata uang khusus anggota IMF yang setara dengan dolar Amerika Serikat. " Dalam poin-poin ketentuan ada bagian yang menyatakan bahwa IMF mengalokasikan SDR untuk seluruh anggota sesuai dengan porsi kuotanya, dalam rangka menjamin tersedianya likuditas," kata Bingham dalam penjelasan resminya.

Menurut Benedict, iuran yang dipungut tersebut akan menentukan berapa besar pinjaman untuk memenuhi likuditas moneter negara anggota pada saat memerlukan pinjaman atau sedang dalam masa krisis. Iuran Indonesia sendiri tercatat sebesar SDR 1,98 miliar atau setara dengan US $ 2,8 miliar atau sekitar Rp 36,4 triliun. Fasilitas ini merupakan kewajiban Bank Indonesia dan dicatat sebagai aset yang dimiliki bank sentral.

Berdasarkan perhitungan standar akuntansi, alokasi SDR diperlakukan sebagai kewajiban pembiayaan luar negeri Bank Indonesia. Kepemilikan sesuai SDR diperlakukan sebagai aset asing Bank Indonesia . "Selama tidak digunakan, SDR itu sebagai aset luar negeri Bank Indonesia. Jadi saat SDR dialokasikan, tidak ada hubungannya dengan utang anggota kepada IMF. Indonesia sudah bersih dari hutang," kata Benedict.

Polemik utang bermula ketika Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya sesaat sebelum berangkat ke Kuala Lumpur yang menyebutkan bahwa Indonesia masih butuh IMF. Bahkan, masih utang ke lembaga itu. Jokowi juga menyatakan Indonesia tidak anti dengan IMF, Bank Dunia dan ADB. "Siapa yang bilang Indonesia anti-IMF. Siapa? Kita kan masih minjem uang ke sana ," katanya di Bandara Halim Perdanakusumah sebelum berangkat ke Malaysia.

Pernyataan itu kemudian direspon Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden keenam Indonesia ini angkat bicara terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa Indonesia masih memiliki utang kepada IMF. Melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Yudhoyono menyatakan, dia terpaksa mengoreksi pernyataan Jokowi mengenai IMF karena Indonesia sudah melunasi ke lembaga tersebut.

"Sejak 2006, Indonesia tidak jadi pasien IMF. Tidak lagi didikte IMF. Kita merdeka & berdaulat utk merancang pembangunan ekonomi kita," tulis SBY dalam tweet-nya.

AW | BISNIS.COM

Berita terkait

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

26 menit lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

2 jam lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum Projo Budi Arie juga mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

2 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

2 jam lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

3 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

4 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

6 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya