Yaman Rusuh, Harga Minyak Akhir Pekan Variatif

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 26 April 2015 15:11 WIB

Petugas tengah melakukan pengecekan kapasitas isi tengki bahan bakar minyak di ruang kontrol di Terminal Bahan BAkar Minyak Plumpang, Jakarta, 15 April 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia diperdagangkan bervariasi pada Jumat, 24 April 2015 setelah kenaikan tajam di sesi sebelumnya karena pedagang mempertimbangkan kelebihan persediaan Amerika Serikat dan kerusuhan Yaman di Timur Tengah yang kaya minyak.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun 59 sen menjadi ditutup pada US$ 57,15 per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, naik 43 sen menjadi menetap di US$ 65,28 di perdagangan London.

Pada Kamis, WTI telah menguat US$ 1,58 dan Brent naik US$ 2,12.

"Kompleks minyak global sedang menyeimbangkan posisi mereka menjelang akhir pekan dengan para pedagang cenderung untuk menjual minyak mentah WTI karena pasar AS telah melihat akumulasi stok berkelanjutan," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu menjadi 489 juta barel, rekor untuk kali tahun ini, sementara produksi turun sedikit. Data yang dirilis pada Jumat oleh Baker Hughes menunjukkan jumlah rig minyak AS turun 31 rig menjadi 703 rig pekan ini, turun dari 1.534 rig setahun lalu.

Evans mengatakan bahwa pedagang sedang berputar di antara pasar-pasar dalam upaya mengoptimalkan keuntungan pada posisi jangka panjang, tetapi tampak tidak mau mempertimbangkan bahwa pasar keseluruhan secara fundamental masih lemah dan rentan terhadap pelemahan harga yang lebih luas.

Phil Flynn dari Price Futures Group mengatakan bahwa pasar sedang memperhatikan faktor risiko geopolitik, seperti berlanjutnya pemboman di Yaman.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi terus melakukan serangan udara terhadap pemberontak di Yaman yang didukung Iran pada Jumat. Sementara itu, para pejabat AS mengatakan bahwa konvoi angkatan laut Iran yang dicurigai membawa senjata untuk pemberontak Syiah di Yaman telah berbalik arah. Tetapi salah satu dari mereka mengatakan, mungkin kapal Iran "bisa berbelok ke Yaman kapan saja."

Ketegangan "bisa berarti konfrontasi yang bisa membuatnya berbahaya selama akhir pekan ini," kata Flynn.

Yaman bukan negara penghasil minyak utama, tetapi pantainya yang membentuk satu sisi Selat Bab el-Mandeb, merupakan pintu masuk strategis penting ke Laut Merah yang mengirimkan sekitar 4,7 juta barel minyak setiap hari di kapal-kapal menuju ke atau dari Terusan Suez.

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya