Presiden Joko Widodo melihat tumpukan beras saat blusukan ke gudang Badan Urusan Logistik di Kelapa Gading, Jakarta, 25 Februari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Manado - Harga beras di Kota Manado, Sulawesi Utara, sejak dua hari belakangan ini naik drastis. Kenaikan harga mencapai Rp 3 ribu per kilogram, atau sekitar 30 persen. Pantauan Tempo di sejumlah pasar tradisional, kenaikan harga beras terjadi untuk jenis Pulo yang naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram.
Beras Superwin yang awalnya dijual Rp 10 ribu kini naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Beras Temo Pondang, dari Rp 9 ribu melonjak hingga Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan beras jenis Serayu menjadi Rp 10 ribu dari harga awal Rp 8 ribu per kilogram.
"Kami ambilnya memang sudah naik, jadi kami ikut naikkan ecerannya," kata beberapa pedagang beras di Pasar Bersehati, Kamis pagi, 26 Februari 2015.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado Dante Tombeg berjanji akan mengecek penyebab kenaikan harga beras ini ke distributor. "Memang menjadi isu nasional ada kekurangan stok. Tapi kami ingin cek langsung ke distributor, apakah benar-benar berkurang atau sengaja ditahan," kata Tombeg.
Sementara, Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Bulog terkait dengan kenaikan harga beras yang terjadi di Kota Manado. Ia mengatakan, Pemerintah Kota Manado dan Bulog telah sepakat untuk menggelar operasi pasar untuk beras di sejumlah titik pasar tradisional Manado.
"Jumat besok sesuai rencana Bulog akan menyalurkan sedikitnya 1.500 ton beras di operasi pasar. Tapi, tentunya hal itu bertujuan untuk meringankan beban warga masyarakat Manado, " kata Harley yang juga Ketua Tim Pemantau Inflasi Daerah Kota Manado.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.