Ekspor Naik 300 Persen, Faisal: Itu Hanya Slogan  

Reporter

Senin, 23 Februari 2015 14:40 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom yang juta Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengaku tidak yakin target Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meningkatkan ekspor sampai 300 persen hingga 2019 bakal tercapai. Menurut dia, tren ekonomi global saat ini turut menyeret ekspor dalam kelesuan. "Jangan berikan slogan yang susah dicapai. Realistis saja," ujar Faisal di Jakarta, Senin, 23 Februari 2015.

Menurut Faisal, ekspor dunia paling tinggi selama lima tahun terakhir diraih India dengan pertumbuhan 74,5 persen. Ekspor Indonesia dalam waktu yang sama tumbuh 24 persen.

Selain itu, saat ini ekspor Indonesia masih ditopang oleh sektor komoditas. Padahal, kata Faisal, pertumbuhan sektor ini tidak akan bersifat berkelanjutan karena harga komoditas yang elastis.

Pertumbuhan ekspor kelapa sawit dan karet yang terus melemah disebabkan oleh lesunya ekonomi global. Alih-alih membaik, ekspor ini malah menurun hingga 8,1 persen pada awal 2015.

Sementara itu, sektor ekspor besar lain, yakni manufaktur, hanya menyumbang 38 persen dari nilai ekspor nasional. Padahal manufaktur sempat merajai pangsa ekspor nasional sejak 1980.

Kata Faisal, pemerintah tidak perlu bersusah-susah menaikkan ekspor. Negara cukup mengakomodasi pengurangan impor yang kenaikannya memperlemah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Sektor potensial saat ini, ujar Faisal, adalah otomotif. Nilai ekspor bidang ini naik pada 2014 menjadi US$ 5,2 miliar dari tahun sebelumnya sekitar US$ 4,5 miliar.

Menanggapi hal ini, Rachmat berjanji pemerintah tetap akan menggenjot ekspor dengan cara memetakan pasar ekspor potensial di luar negeri. Rahmat juga bakal menggunakan atase luar negeri sebagai agen khusus untuk memantau kekurangan produk di pasar negara yang bersangkutan.

Sebelumnya, Rahmat menargetkan ekspor Indonesia meningkat menjadi US$ 458 miliar. Saat ini nilai ekspor Indonesia masih berkisar pada angka US$ 176 miliar.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

12 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya