Jokowi Tugasi Dubes Aktif Diplomasi Ekonomi

Reporter

Senin, 2 Februari 2015 11:38 WIB

Presiden Jokowi bersiap berfoto bersama dengan perwakilan luar negeri RI di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 Februari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan kebijakan lima tahun dalam rapat kerja pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan RI. Ia ingin Indonesia aktif dalam diplomasi ekonomi. (Baca: Inggris Ingin Free Trade Area dengan Indonesia)

Dalam pidato yang awalnya terbuka bagi media tapi kemudian dibuat tertutup oleh Kementerian Luar Negeri itu, ia bercerita pengalamannya ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Selama dua tahun menjadi DKI-1, ia mengaku kerap didatangi duta besar negara luar. (Baca: Djauhari: Rusia Pasar Potensial Indonesia)

Jokowi menyebut hampir 99 persen kedatangan mereka terkait dengan urusan ekonomi. "Artinya, diplomasi ekonomi sekarang memang harus dikedepankan, dari yang kecil, sedang, sampai besar," ujarnya, Senin, 2 Februari 2015. (Baca: BKPM Akan Fasilitasi Investasi Mangkrak di Papua)

Jokowi berkesimpulan, dubes negara-negara maju memiliki penciuman tajam dalam hal ekonomi. Ia mencontohkan, saat pembangunan MRT, "Dubes-dubes tanya ke saya: keretanya beli di mana? Waduh, saya enggak ngurus. Silakan tender."

Menurut ia, jika ada pekerjaan besar pemerintah, para dubes luar negeri itu aktif bertanya. "Kesempatan yang akan mereka ambil sebelah mana. Kelihatan sekali," tutur Jokowi. (Baca: Bank Dunia Sebut Dua Tantangan Ekonomi Indonesia)

Raker Kementerian Luar Negeri dihadiri 132 kepala perwakilan, konsulat jenderal Indonesia di luar negeri, serta semua pejabat eselon I dan II. Selain Jokowi, hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, dan Ketua Komisi Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq. Raker dijadwalkan berlangsung sejak 2 hingga 5 Februari 2015.

ATMI PERTIWI




Terpopuler
Ini Daftar Calon Baru Kapolri di Tangan Kompolnas
Awas, Jejak Hakim Kasus Budi Gunawan Mencurigakan
Sidang Gugatan Budi Besok, Lonceng Kematian KPK?
Posisi Budi Gunawan Dinilai Mirip Calon Berzina
Kampus Bergerak, Galang Dukungan Selamatkan Jokowi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

14 menit lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

24 menit lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

14 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

15 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

17 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

17 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

20 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

21 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

21 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya