Apel Berbakteri Amerika Masih Beredar di Madiun

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 30 Januari 2015 03:42 WIB

Pekerja merapikan Apel Impor di salah satu minimarket di Jakarta, Selasa 27 Januari 2015. Bakteri listeria monocytogenes sangat berbahaya jika terkontaminasi pada tubuh, menyebabkan gangguan pada bayi, menggangu kekebalan tubuh dan keguguran kandungan pada ibu hamil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Madiun - Petugas gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkopar); dan Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Madiun, Jawa Timur menemukan sejumlah apel impor jenis Granny Smith dan Gala yang dilarang beredar di pasaran.

Hasil perkebunan dari Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat yang terpapar bakteri Listeria monocytogenes ini dijual di dua toko buah di Jalan Pahlawan dan Letjen Panjaitan, Malang, Jawa Timur. "Saat inspeksi ditemukan apel dari Amerika yang tidak boleh dijual," kata Kepala Disperindagkopar Kota Madiun, Totok Sugiharto, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Apel Maut Amerika Ditarik, Pedagang Rugi)

Saat pengecekan, menurut Totok, petugas menemukan lebih dari 10 kilogram apel Granny Smith dan Gala. Oleh petugas Disperindagkopar, karyawan toko diminta menarik dan tidak lagi memajang dan menjual buah tersebut. Sebab, bila dikonsumsi oleh warga bisa berdampak negatif pada kesehatan. "Bisa menyebabkan infeksi serius. Saya yakin hal ini sudah diteliti oleh pemerintah pusat dan kemudian melarang peredarannya," ucap Totok.

Karena itu, pemantauan buah apel Granny Smith dan Gala di pasaran diperketat selama beberapa hari ke depan. Selain petugas Disperindagkopar dan Satpol PP, ia mengatakan, pengecekan akan melibatkan penyidik pengawai negeri sipil dan aparat kepolisian. Apabila dua jenis apel itu masih beredar akan ditarik paksa. (Baca: Apel Berbakteri, Waspadai 5 Merek Dagang Ini)

Tia, salah satu karyawan toko buah di Jalan Pahlawan Kota Madiun mengaku tidak mengetahui jika pemerintah melarang peradaran apel jenis Granny Smith dan Gala. Saat diminta menarik buah tersebut dari toko ia merasa bingung. "Bos tidak menyampaikan kalau ada larangan, mungkin tidak tahu juga," ujarnya. (Baca: Apel Amerika Berbakteri, Ini Pengakuan Importir)

Aris Wijayanto, team produce buah Hypermart, Kota Madiun, mengatakan sejak dua jenis apel impor itu dilarang beredar pihaknya tidak lagi menjualnya. Sebab, pihak pemasok juga tidak mengirim buah yang terpapar bakteri Listeria monocytogenes tersebut. "Kami mengikuti saja (larangan pemerintah)," ujar Aris. (Baca juga: Apel Amerika Berbakteri, Pemasoknya Minta Maaf)

NOFIKA DIAN NUGROHO

Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia

Berita terpopuler lainnya:
Ahok, Hadis Nabi Muhammad, dan Ajaran Konfusius
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
KPK Vs Polri: Inilah Pasukan Kuning 'Penjaga' KPK

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

16 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya