Sentimen Negatif, Rupiah Merosot 13 Poin

Rabu, 14 Januari 2015 17:16 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar Amerika dan beban defisit transaksi berjalan membuat pergerakan rupiah selalu dihantui koreksi. Di transaksi pasar uang Rabu, 14 Januari 2015, rupiah melemah 13 poin (0,10 persen) ke level 12.614 per dolar Amerika Serikat. (Baca : EksMenteri Keuangan Prediksi Rupiah Tembus 13 Ribu)

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Joshua Pardede, mengatakan sentimen global masih cenderung melemahkan rupiah. Kombinasi dari perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga minyak mentah dunia membuat pasar cenderung beralih ke aset safe haven, yakni dolar AS. "Penguatan dolar terhadap seluruh mata uang dunia membuat tren rupiah terus melemah." (Baca : Tiga Sebab Rupiah Mulai Menguat)

Ditambah lagi, masih adanya ketidakpastian terkait kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) ikut mengombang-ambingkan rupiah. Meski pertumbuhan data inflasi dan data tenaga kerja di Amerika stagnan, tapi trennya menunjukkan perbaikan dari tahun ke tahun. Keyakinan atas pemulihan ekonomi AS itu meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga AS akan naik paling lambat di kuartal kedua 2015.

Menurut Joshua, fundamental rupiah juga rapuh karena terbebani oleh defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan. "Kinerja ekspor menurun karena ekspor didominasi oleh sektor bahan baku dan komoditas, sementara harganya di pasar global sedang merosot."

Joshua optimistis di semester kedua rupiah berangsur menguat. Hal itu dipicu dua hal. Pertama, lebarnya ruang fiskal setelah kebijakan subsidi tetap BBM. Kemudian yang kedua adalah terjaganya likuiditas dolar di pasar domestik.

Imbauan BI kepada BUMN yang memiliki kewajiban dolar besar untuk melakukan hedging akan mengurangi tekanan dolar di akhir tahun. Selain itu, penerbitan global bond tenor panjang yang diterbitkan akhir pekan lalu oversubscribed dengan nominal dimenangkan US$ 4 miliar. "Ini menunjukkan investor asing percaya dengan prospek ekonomi Indonesia jangka panjang.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Air Asia Akui Izin QZ8501 Cuma Lewat Omongan
Menteri Susi Diancam Bakal Disantet
Menteri Rini: Pertamina Sulit Akuisisi TPPI


Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

17 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

23 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

23 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

23 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

24 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya