Motif Batik Diklaim Turki, Pakar: Jangan Reaktif

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 10 Januari 2015 05:23 WIB

Postingan perihal Batik Megamendung. (twitter)

TEMPO.CO, Solo- Direktur Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Centre Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Pujiono mengatakan bahwa Indonesia layak berbangga saat budayanya menyebar hingga luar negeri. Asalkan, negara tersebut tidak mengklaim budaya itu sebagai miliknya. (Baca:Heboh, Batik Megamendung Diklaim Turki)

"Jangan sampai kita terlalu reaktif dalam menyikapi," kata pengajar di Fakultas Hukum UNS tersebut, Jum'at 9 Januari 2015. Bahkan, masyarakat layak untuk bangga saat budayanya banyak diminati oleh bangsa asing.

Seorang pengguna Path, Inggrid, mem-posting foto pakaian blus bermotif batik megamendung berwarna biru dan hitam yang berlabel "Turki Limited Edition". Pakaian tersebut dijual di butik Mark Spencer Champ elysees Paris.

Menurut Pujiono, belum ada informasi yang spesifik bahwa Turki atau produsen baju di Turki telah mengklaim motif Megamendung. Sebab, label tersebut belum tentu merujuk langsung pada motif batiknya semata. "Bisa jadi label itu untuk desain baju secara keseluruhan," katanya.

Dia membandingkan, Negara Jepang tidak pernah mempermasalahkan saat kimono diproduksi oleh negara lain. Setiap negara yang menggelar turnamen bola basket juga tidak perlu meminta izin dari Amerika. "Kita juga bebas membuat lagu hip hop, selama kita tidak pernah mengklaim bahwa hip hop merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia," katanya.

Yang jauh lebih penting, lanjutnya, Indonesia harus bisa merawat dan melestarikan budaya tradisionalnya. "Sehingga, meski banyak negara menduplikasi, dunia tahu bahwa itu budaya asli Indonesia," kata doktor termuda di UNS tersebut.

AHMAD RAFIQ

Baca berita lainnya:
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Beresi Kisruh Penerbangan, Jonan Ikuti Cara Susi
Perjanjian Pranikah Korban Air Asia Susahkan Risma

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya