IHSG Melesat pada Awal Tahun, Rupiah Keok  

Jumat, 2 Januari 2015 17:54 WIB

Sejumlah pekerja saham Filipina menembakan confetti setelah bunyi bel yang menandakan ditutupnya perdagangan saham di Bursa Efek Filipina di Makati, Filipina, 29 Desember 2014. Bursa saham Filipina menguat sebesar 0,62 persen pada penutupan perdagangan. AP/Aaron Favila

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa Asia dan optimisme pasar menyambut pasar keuangan pada 2015 membuat indeks kembali menguat.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini menguat 15,82 poin (0,3 persen) ke level 5.242,77.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan pembukaan pasar Asia yang positif pada hari pertama tahun baru ikut mempengaruhi IHSG. Selain itu, perdagangan efek yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo menambah optimisme pelaku pasar. "Indeks melanjutkan tradisinya menguat di hari pertama perdagangan setiap awal tahun."

Euforia menyambut tahun baru berhasil menjaga laju positif IHSG yang telah menguat selama empat hari berturut-turut sejak 23 Desember 2014. Penguatan indeks saham ini cukup mampu menutup sentimen negatif dari memburuknya data-data ekonomi pada awal bulan. Inflasi Desember melonjak ke 2,5 persen dan neraca perdagangan kembali defisit US$ 250 juta.

Menurut Lanjar, selain euforia awal tahun, pasar juga merespons positif kebijakan subsidi tetap yang berimbas penurunan harga BBM bersubsidi jenis Premium ke Rp 7.600 per liter. Dengan adanya subsidi tetap, mekanisme subsidi BBM akan menyesuaikan dengan harga pasar. "Artinya, dana yang akan dialokasikan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur tidak akan dikoreksi."

Lain di pasar saham, lain pula di pasar uang. Rupiah justru kembali keok terhadap dolar Amerika. Pada transaksi hari ini, rupiah turun tajam 158 poin (1,27 persen) ke level 12.545 per dolar Amerika. Rupiah melemah seiring dengan penguatan indeks dolar terhadap mata uang utama dunia. (Baca: Kurs Rupiah Lesu, Bagaimana Nasib APBN 2015?)

Analis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan defisit perdagangan menjadi faktor utama yang menyebabkan rupiah melemah. "Pasar kecewa karena defisit perdagangan semakin membengkak, padahal sebelumnya estimasi pasar memperkirakan surplus tipis."

Menurut Ariston, defisit perdagangan ini menunjukkan bahwa efek turunnya harga minyak mentah dunia mulai terasa. Harga minyak mentah dunia yang terus melemah sejak awal kuartal keempat 2014 memicu tekanan terhadap harga komoditas. "Sebagai negara yang mengandalkan ekspor berbasis komoditas, Indonesia sangat terbebani turunnya harga minyak dunia."

PDAT | M. AZHAR






Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri
Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia
Air Asia Ketemu, Keluarga Penumpang MH370 Cemburu

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

22 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

53 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya