Menteri Gobel Minta PNS Budayakan Minum Jamu

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 30 Desember 2014 20:00 WIB

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mencium beras saat memeriksa kualitas beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, 6 September 2014. Rachmat Gobel juga memeriksa stok dan harga beras jelang kenaikan harga BBM. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Semarang - Menteri perdagangan Rachmat Gobel mengajak pemerintah daerah untuk membudayakan minum jamu tradisional khas daerah. Ajakan menteri itu untuk mempopulerkan produk daerah yang selama ini sedang bersaing dengan produk sejenis asal negara lain.

"Minum jamu itu budaya yang baik di tengah impor herbal semakin meningkat," kata Rachmat Gobel, saat meresmikan Pasar Bulu di Kota Semarang, Selasa 30 Desember 2014. (Baca: Pegawai Kementerian Perdagangan Wajib Minum Jamu)

Gobel mengajak budaya minum jamu yang bisa dimulai dari kantor pemerintahan. Ajakan itu diharapkan akan berdampak besar terhadap perekonomian kerakyatan mulai dari petani yang memproduksi bahan baku hingga penjual jamu di daerah.

"Bisa kita awali seperti mempopulerkan batik yang harus dipakai setiap hari Jumat. Begitu pula minum jamu kantor bisa memulai hari jum;at minum jamu," kata Rachmat Gobel menambahkan.

Menurut dia, efeknya minum jamu tradisional tak hanya sehat bagi pengkonsumsi, tapi petani yang memproduksi bahan baku bisa diuntungkan dengan kenaikan penjualan bahan alam yang ditanam.

Mantan Wakil Ketua Kamar Dangang Indonesia ini menyatakan jamu tradisional merupakan produk khas Indonesia yang tak boleh diklaim oleh negara lain. Ajakan minum jamu yang dilakukan itu juga sebagai upaya untuk melindungi produk khas yang kadang bisa dipatenkan negara lain. (Baca: MS Hidayat Waswas Serbuan Jamu Malaysia dan Cina)

"Jangan sampai seperti produk khas kita lain yang belum dipatenkan namun sudah diklaim oleh negara lain," katanya.

Gerakan mengkonsumsi produk lokal sebelumnya juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka UMKM Centre sehari sebelumnya, Senin 29 Desmeber 2014. Ganjar saat itu mengaku bangga adanya salah satu kafe jamu di UMKM centre yang ia resmikan. "Ini akan mempopulerkan produk khas Jateng," kata Ganjar Pranowo.

EDI FAISOL





Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

5 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

16 jam lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

3 hari lalu

Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

Pensiunan Guru sekaligus nasabah Mekaar Cabang Blitar, Jawa Timur, Nanik Yuliati, mengaku usahanya terus berkembang sejak ia bergabung menjadi nasabah Mekaar tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

6 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

14 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya