Freddy Beberkan 3 Sebab Kapal Pencuri Ikan Lolos  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 23 Desember 2014 16:16 WIB

Seorang TNI AL berjaga saat ditenggelamkannya Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal ini sesuai dengan instruksi Presiden, Jokowi untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri ikan di Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan era Pemerintahan SBY, Freddy Numberi, mengatakan banyak kendala di balik penenggelaman kapal-kapal ilegal. Oleh karenanya, Freddy tak heran apabila banyak kapal asing pencuri ikan yang lolos dari penangkapan atau penenggelaman. (Baca: Soal Jet Amfibi, Begini respons Mantan KSAU)

"Pada zaman saya, ada kongkalikong antara aparat kami dengan nahkoda kapal ilegal," ujar Freddy ketika dihubungi Tempo, Senin, 22 Desember 2014. Freddy menjelaskan praktek kongkalikong beberapa dia temukan di internal unitnya. (Baca: Nelayan Demak Doakan Menteri Susi Sehat)

Pernah suatu kali, Freddy mendapati seorang nahkoda kapal patroli yang tak menangkap kapal ilegal selama satu bulan. Freddy kemudian mengganti nahkoda tersebut. Ternyata penggantinya langsung bisa menangkap kapal pencuri ikan. (Baca: Pengamat: Jet Amfibi Bukan Solusi Pencurian Ikan)

"Tidak menangkap kapal sama sekali jelas aneh, langsung saya pindahkan saja nahkoda itu ke darat," ujar Freddy. Dia menyarankan langkah serupa dapat ditiru Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Presiden Joko Widodo. (Baca: Tangguhnya Kapal TNI AL untuk Gempur Pencuri Ikan)

Freddy mengaku tak tahu detail bagaimana praktek kongkalikong itu terjadi. Kemungkinan, kata ia, ada petugas yang membocorkan lokasi hasil gelar patroli ke nahkoda kapal ilegal. (Baca: Berapa Biaya Patroli Kapal TNI AL per Hari?)

Selanjutnya: Kendala klasik
<!--more-->
Kendala lainnya adalah bahan bakar
. Menurut Freddy, stok bahan bakar kapal patroli masih kurang. Akibatnya, memasuki bulan Oktober, kapal patroli sudah kesulitan menyisir laut Indonesia yang luas. "Wajar saja kalau banyak yang lolos, karena bahan bakar kurang. Padahal, titik-titik patrolinya sudah dipilih yang rawan saja seperti Natuna dan Arafura," ujar Freddy. (Baca: 6 Kapal Pencuri Ikan Antre Ditenggelamkan)

Koordinasi, kata Freddy, juga jadi kendala. Freddy berkata kerap kali perintah dari presiden tak tersampaikan dengan baik sehingga penenggelaman kapal tidak maksimal. Padahal, menurut Freddy, prosedur penenggelaman kapal sudah cukup sederhana. (Baca: 4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan)

Freddy mengatakan penenggelaman kapal selalu diawali dengan rapat gelar patroli yang kemudian hasilnya dilanjutkan kepada Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan untuk dibagi kepada nahkoda-nahkoda yang akan patroli. "Koordinasi ke bawah, ke kementerian dan TNI AL, seharusnya tak susah dan tinggal bagi wilayah patroli saja," ujar Freddy. (Baca juga: Begini Cara Deteksi dan Tindak Kapal Ilegal)

ISTMAN M.P.

Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir

Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

18 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya