Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO,Jakarta - Kementerian Perdagangan melalui misi pembelian (buying mission) mengundang 24 importir anggota Kamar Dagang dan Industri Daerah Ilbri, Provinsi Dharirah, Kesultanan Oman, yang dipimpin ketuanya, Ali Saleh Al-Kabani, ke Indonesia. Duta Besar RI untuk Oman, Sukanto, memimpin langsung delegasi Oman ini ke Jakarta.
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Partogi Pangaribuan mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan salah satu kesempatan memenangi persaingan di pasar global. Pemerintah, menurut dia, telah mengambil langkah diversifikasi produk dan pasar yang direalisasikan melalui upaya penetrasi ke negara-negara prospektif. "Oman termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya meningkat sehingga terdapat peluang pasar baru," ujarnya di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Rupiah Letoy, JK Sebut Ekonomi Tetap Perkasa)
Berdasarkan statistik, Oman memang salah satu negara yang menyediakan potensi pasar yang besar. Hubungan perdagangan Indonesia dan Oman telah mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan total perdagangan tahun 2013 sebesar US$ 462,34 juta. Pada 2013, nilai ekspor Indonesia ke Oman mencapai US$ 209,38 juta yang didominasi ekspor produk nonmigas sebesar 99 persen. (Baca: Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok)
Sementara itu, data statistik yang dikeluarkan oleh UN Comtrade mencatat Indonesia berada di posisi ke-27 sebagai mitra impor Oman dengan pangsa pasar hanya 0,63 persen. "Capaian pasar ekspor Indonesia ini masih berpeluang untuk ditingkatkan lagi ke Oman," kata Partogi.
Duta Besar Sukanto menyatakan Oman memiliki potensi perdagangan dan perekonomian yang perlu dioptimalkan oleh para pengusaha Indonesia. Apalagi setelah dibukanya hubungan diplomatik perwakilan RI oleh Sultan Qaboos bin Said Al-Said pada akhir 2010. "KBRI Oman bergerak cukup agresif mempromosikan Indonesia di kalangan pebisnis di Oman dan merupakan kali kedua kunjungan misi pembelian dari negara Oman setelah sebelumnya pada 27 Agustus 2013," ujarnya. (Baca: Jokowi-JK Janjikan Insentif Jaga Rupiah)