Menkeu: 2015 Bukan Tahun yang Mudah  

Rabu, 10 Desember 2014 19:50 WIB

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan 2015 bukan tahun yang mudah untuk pertumbuhan perekonomian negara. “Kita (pemerintah) tidak bisa bersantai-santai,” ujarnya di seminar ekonomi Tempo Economic Briefing bertajuk "Memotret Perekonomian 2015", Rabu, 10 Desember 2014.

Sulitnya perekonomian tahun depan, menurut Bambang, disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang dimaksud di antaranya perbaikan perekonomian Amerika Serikat yang diperkirakan bisa tumbuh 3 persen lagi dalam waktu dekat. (Baca: Ekonomi Indonesia Masih Ditopang Belanja Warga)

Menteri Bambang menuturkan AS sangat berpengaruh karena menjadi satu-satunya negara yang berpengaruh di dunia. Pulihnya perekonomian Negara Abang Sam yang berbarengan dengan anjloknya pertumbuhan Cina hanya mencapai 7 persen dari sebelumnya 20 persen lebih.

Perlambatan ekonomi tak hanya terjadi di Cina, tapi juga di Jepang dan negara-negara Eropa. “Lebih parahnya lagi, Cina adalah salah satu negara yang bekerja sama terbanyak dengan Indonesia,” ujar Bambang. (JK: Pertumbuhan Ekonomi Minimal 5,5 Persen)

Karena itu, kata Bambang, pemerintah tak bisa hanya mendorong konsumsi dan ekspor agar bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi. “Investasi adalah satu-satunya cara,” tuturnya.

Terkait dengan investasi ini, menurut Bambang, pemerintah akan jorjoran melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat. Infrastruktur tersebut adalah waduk, sistem irigasi, pelabuhan, akses jalan, dan listrik.

ANDI RUSLI

Berita terpopuler:
Amerika Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal
Direksi Baru Pertamina Tinggalkan Petral
Terungkap, Rencana Transaksi Petral dan Sonangol

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya