Harga Minyak Dunia Merosot ke Titik Terendah  

Reporter

Sabtu, 29 November 2014 12:07 WIB

AP/Sue Ogrocki

TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia merosot ke titik terendah setelah negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC memutuskan tidak menurunkan produksi di tengah pasar yang kelebihan pasokan. Di New York Mercantile Exchange, Jumat, 28 November 2014 waktu setempat, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari ditutup pada level US$ 66,15 per barel atau turun US$ 7,54 dibanding sebelumnya.

Situs Dailiymail mengabarkan, harga tersebut berada di titik terendah sejak September 2009. Di bursa komoditas London, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari turun hingga US$ 69,78, level terendah pertama dalam empat setengah tahun. Penurunan harga minyak terjadi lantaran terjadi aksi jual uang yang dipicu oleh kebijakan 12 anggota OPEC mempertahankan produksi kolektif sebesar 30 juta barel per hari. Akibat produksi yang tak berubah selama tiga tahun, harga minyak mentah kini terjun bebas. (Baca: Januari Minyak Mentah Turun ke US$ 105,8 per Barel).

Dalam pertemuan OPEC di Wina Austria, Kamis, 27 November 2014, negara-negara anggota OPEC, antara lain Venezuela dan Ekuador, meminta pemangkasan produksi agar harga minyak kembali naik. Sebab, jatuhnya harga minyak membuat pendapatan mereka terganggu. Namun kelompok anggota OPEC dari Timur Tengah yang dipimpin Arab Saudi menolak permintaan itu, kecuali jika ada jaminan terhadap harga saham-saham produsen minyak setelah pemangkasan produksi. Kuwait mendukung langkah tersebut melalui argumen: OPEC seharusnya menjaga pangsa pasar agar tidak kehilangan pelanggan. (Baca: ICP Desember 2013 Mencapai US$ 107,2 per Barel)

Ditemui di kantornya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia yang terus melemah. Sudirman mengatakan kondisi ini menyebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan melampaui harga keekonomian. "Kalau harga turun terus, artinya harga keekonomian turun," kata Sudirman.

Sudirman mengatakan pemerintah akan menjaga disparitas harga BBM bersubsidi dengan nonsubsidi setipis mungkin. Dengan demikian, penyelundupan dan penyelewengan BBM bersubsidi bisa diatasi. Menurut Sudirman, kondisi ini memungkinkan harga BBM bersubsidi harus terus didorong mendekati harga pasar. Di sisi anggaran, kata Sudirman, beban subsidi yang kecil memberikan ruang bagi pemerintah untuk membangun infrastruktur.

FERY FIRMANSYAH | BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Berita Terpopuler
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS




Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

9 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

50 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

51 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

57 hari lalu

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan

Baca Selengkapnya