BPH Migas Dukung Menteri Susi Batasi BBM Nelayan  

Reporter

Jumat, 14 November 2014 16:51 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, sebelum mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komite II DPD, di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 November 2014. Dalam pertemuan tersebut Menteri Susi mengancam mundur dari Kabinet Kerja Jokowi jika birokrasi bergerak lambat dalam merespons rencana pembuatan peraturan menteri untuk mengubah aturan yang memberatkan nelayan ataupun investor. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Andi Sommeng mendukung rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membatasi subsidi bahan bakar minyak bagi nelayan.(Baca: Menteri Susi Disemprot Nelayan)

"Rencana Menteri Susi ini sejalan dengan program kerja BPH Migas untuk memangkas alokasi subsidi BBM yang dirasa tak tepat sasaran," katanya saat ditemui seusai pertemuannya dengan Susi di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat, 14 November 2014.

Menurut dia, jumlah subsidi BBM sebesar 1,8 juta kiloliter untuk nelayan tak banyak dirasakan oleh para nelayan yang beroperasi dengan kapal berukuran di bawah 30 gross tonage (GT). Saat ini sebanyak 60-70 persen kuota subsidi BBM dinikmati oleh kapal berukuran di atas 30 GT. "Makanya banyak nelayan kecil mengeluh tak dapat solar," katanya. (Baca: Menteri Susi Pertanyakan Jatah Solar Nelayan)

Karena itu, Andi menyokong langkah Menteri Susi menerbitkan peraturan bahwa subsidi BBM hanya diberikan untuk kapal di bawah 30 GT. Sedangkan peraturan tentang subsidi bagi nelayan kapal di atas 30 GT akan kembali dikaji. Jatah mereka bisa saja dikurangi atau ditiadakan sama sekali.

Namun, perwakilan masyarakat nelayan yang menggunakan kapal pancing huhate pole and line di wilayah Papua Barat yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha Mandiri Sorong tak menyetujui usulan pembatasan subsidi BBM. Alasannya, peraturan tersebut dapat membunuh usaha mereka yang mempekerjakan lebih dari 1.000 anak buah kapal dengan sistem upah bagi hasil dari produksi.(Baca: Menteri Susi Ternyata Pernah Jadi Buronan Polisi)

Sebelumnya, Menteri Susi mengatakan subsidi BBM sebesar Rp 11 triliun untuk nelayan adalah sumber maksiat. Soalnya, subsidi itu membuat nelayan berubah dari yang dulunya melaut menjadi penjual BBM bersubsidi. Selain itu, BBM bersubsidi pun ternyata masih susah didapat di beberapa daerah. "Bahkan banyak nelayan yang tak bisa melaut karena solar langka. Jadi untuk apa ada subsidi BBM lagi?" katanya.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita Lain
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
MUI Tak Setuju FPI Dibubarkan, Mengapa?
Ahok Didukung MUI Asal...

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

35 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya