Gerakan Oneintwenty Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas  

Reporter

Sabtu, 8 November 2014 12:11 WIB

Lampu hias dan aksesoris dekoratif dari Kampung Gentur, Cianjur, dipamerkan di gelar produk kreasi Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah di Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (28/5). Produk tersebut dijual mulai harga Rp 75.000 sampai Rp 1 juta. TEMPO/Pr

TEMPO.CO, Jakarta - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia terus berkembang. Namun, pertumbuhan tersebut belum diimbangi peningkatan kualitas para pelaku UMKM di Tanah Air.

Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak karena para pelaku usaha Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas ASEAN atau AFTA 2015.

Permasalahan klasik yang selama ini dihadapi pelaku UMKM adalah rendahnya produktivitas. Situasi tersebut antara lain disebabkan minimnya kualitas sumber daya manusia (SDM), organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Kemudian, terkait pula dengan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi, pasar, serta faktor produksi lainnya.

Untuk membantu meningkatkan kualitas pengelolaan UMKM, Yayasan Pro Indonesia bekerja sama dengan Sindonews.com menggelar Program Oneintwenty Movement, gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia.

“Gerakan ini bertujuan menyiapkan pelaku usaha menghadapi AFTA 2015 sehingga mendorong terciptanya sejuta wirausaha hingga tahun 2020 di Indonesia,” ujar pendiri Yayasan Pro Indonesia sekaligus pencetus Program Oneintwenty Movement, Budi Satria Isman, di Jakarta, belum lama ini. (Baca: Pemerintah Daerah Dilarang Pungut Retribusi UMKM)

Dia menuturkan saat ini dari 240 juta penduduk Indonesia, hanya 1,65% yang menjadi pengusaha. Gerakan Oneintwenty berupaya meningkatkan jumlah pengusaha hingga mencapai 5% pada 2020, termasuk dari 20 lulusan perguruan tinggi, satu di antaranya menjadi wirausahawan.

Menurut Budi, program ini mengubah mindset pengusaha dengan tidak menjadikan modal dan pasar sebagai kendala utama. “Jika permasalahan terkendala pasar, begitu banyak di antara retail dan pusat perbelanjaan yang masih terbuka dengan berbagai produk-produk mereka,” katanya.

Budi juga menjelaskan bahwa gerakan Oneintwenty dibuat sebagai program UMKM naik kelas,yaitu menargetkan usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil, usaha kecil meningkat menjadi usaha menengah, dan usaha menengah menjadi besar.

“Dengan gerakan ini diharapkan wirausaha Indonesia akan lebih banyak dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia serta mampu membuka lapangan kerja baru,” ucapnya. (Baca: Chairul Tanjung: Perpres UMKM Kelar September)

Pemimpin Redaksi Sindonews.com Pung Purwanto mengatakan lembaganya mengapresiasi kegiatan ini karena Oneintwenty Movement merupakan program jangka panjang guna membangun UMKM.

"Kita melihat program ini berbeda dari yang lain. Program ini sistemnya bukan by project tiga bulan selesai terus pergi, tetapi berkelanjutan sehingga pembinaan UMKM dapat dilaksanakan secara berkesinambungan," ujarnya.

Dia berharap melalui gerakan ini wirausaha Indonesia dapat terus berkembang, berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, serta mampu membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran.

Hingga April 2014, jumlah wirausaha formal di Indonesia baru mencapai 1,65% dari jumlah penduduk. Padahal sebenarnya total pelaku usaha di Tanah Air mencapai 56,5 juta. Namun, sebanyak 99,8% di antaranya masih berupa usaha mikro dan informal. Untuk penyerapan tenaga kerja, UMKM menjadi penyokong utama sebesar 97%. Ini menunjukkan tingginya kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam program ini Sindonews membantu mengawal gerakan Oneintwenty mulai dari pembinaan sampai dengan awarding (pemberian penghargaan), membuat microsite khusus, sistem monitoring yang terintegrasi, dan SosMed (social media) Oneintwenty Movement. Selanjutnya, gerakan ini akan mewadahi promosi para pelaku usaha di seluruh Indonesia dan menjadi ambassador kegiatan UMKM.

Namun, tanpa dukungan stakeholder yang merupakan tulang punggung pelaksanaan gerakan Oneintwenty Movement, seperti perbankan, pemerintah, BUMN, kampus atau universitas, komunitas, retail, jaringan swasta dan korporasi, program besar ini tidak akan berjalan dengan maksimal. Dibutuhkan komitmen bersama untuk membangun UMKM di Tanah Air.

EVIETA FADJAR



Berita Terpopuler
Jokowi: Laut Kita di Malam Hari Seperti Pasar
Susi: Media Bikin Kehidupan Saya Porak-poranda
Jokowi: Gerai Pameran RI Selalu Dekat Toilet
Genjot Industri Kreatif, Jokowi Pelajari K-Pop


Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya