(Ki-ka) Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Mari Elka Pangestu saat menjawab pertanyaan wartawan dalam Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre, Jakarta (20/2). TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Mengakhiri hari kerjanya sebagai Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi akan membuka perdana perpustakaan milik Kementerian. "Pukul 11.00 nanti Pak Menteri akan meresmikan perpustakaan di kantor," kata Kepala Bagian Humas Kementerian Perdagangan Ani Mulyati," Jumat, 17 Oktober 2014. (Berita lain: Jokowi Bertemu Prabowo Pagi Ini)
Perpustakaan yang akan diresmikan oleh Lutfi menempati satu ruangan di lantai 3 gedung utama Kementerian Perdagangan. Tak hanya memuat koleksi buku-buku soal ekonomi dan perdagangan, perpustakaan ini juga banyak menyimpan buku dengan topik lain, seperti desain dan fotografi. Beberapa majalah terbitan dalam dan luar negeri juga tersedia. (Berita lain: SBY Tinggalkan Rak Buku dan Lukisan di Istana)
Sebelumnya, Lutfi dan wakilnya, Bayu Krisnamurthi, telah lebih dulu menggelar perpisahan dengan beberapa pejabat eselon I dan II serta puluhan staf protokol, humas, keamanan, hingga kebersihan di lingkungan kantornya pada Senin, 13 Oktober.
Saat itu Lutfi mengungkapkan keinginannya kembali menggeluti dunia bisnis yang telah sepuluh tahun ditinggalkan untuk menjalani tugas negara sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Duta Besar Jepang, hingga saat ini sebagai Menteri Perdagangan. "Saya mau menghargai istri saya, karena saya mau pensiun untuk tugas negara. Mudah-mudahan dikabulkan," ujarnya kala itu.
Masa jabatan semua menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, termasuk Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, akan berakhir pada Ahad, 19 Oktober 2014, sehari sebelum pelantikan presiden baru Joko Widodo.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
12 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.