Tambah Jabatan Menko, Jokowi Dinilai Boros  

Reporter

Rabu, 15 Oktober 2014 05:37 WIB

Jokowi-JK, umumkan susunan kabinetnya, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, 15 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana menambah satu kementerian koordinator yang baru di era pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi tidak efektif. Rencana ini hanya akan memboroskan anggaran. (Baca: Jokowi Belum Laporkan Calon Menteri ke KPK)

Utusan Khusus Presiden Bidang Penanganan Kemiskinan H.S. Dillon, mengatakan rencana pembentukan 33 kementerian dengan 4 kementerian koordinator sebagai bagian perangkat kerja presiden dinilai terlalu gemuk. Menurut dia, kabinet yang dipimpin presiden terpilih Jokowi cukup diisi oleh 17 atau 20 departemen. "Ngapain banyak-banyak," ujarnya. (Baca: Kabinet Jokowi, Nama Sri Mulyani dan Jonan Mencuat)

Dillon juga mengusulkan rangkap jabatan. Misalnya, Menteri Koordinator Perekonomian bisa menjabat pula sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu, Menteri Kesejahteraan, misalnya, bisa juga mengepalai Badan Penanggulangan Kemiskinan. Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM dapat pula sebagai Kepala Badan Pertahanan. "Kalau ada satu kekuatan eksekutif, pemerintahan bisa lebih kuat," ujarnya. (Baca: 3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi)

Dillon menyatakan gemuknya perangkat pemerintah akan berdampak pada anggaran negara. Padahal, selama ini, pekerjaan mereka lebih banyak berkutat di Jakarta. "Suruh pejabat itu ke daerah, ngapain banyak departemen," katanya.

Presiden terpilih Joko Widodo berencana merampungkan pembentukan kabinet 33 kementerian dengan empat menteri koordinator. Sebanyak 18 menteri akan berasal dari kalangan profesional dan 15 sisanya berasal dari profesional partai. Jatah untuk kalangan profesional partai berkurang satu kursi dari sebelumnya 16 kursi.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi

Berita terkait

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

1 menit lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

4 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

4 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

5 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

5 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

5 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya