Tertekan Bursa London, Bursa Timah Sepi Transaksi  

Reporter

Senin, 22 September 2014 08:30 WIB

Kantor PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia di Jl. S. Parman, Jakarta, Kamis(5/1). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Status negara produsen timah terbesar tidak membuat Indonesia menjadi pasar perdagangan timah yang ramai. Lebih dari 120 tahun perdagangan timah terpusat di Bursa Logam London (LME). Adapun pemerintah ingin Indonesia menjadi referensi harga timah dunia. Untuk itu, Kementerian Perdagangan menerbitkan aturan ekspor timah wajib diperdagangkan di Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI) sejak Agustus 2013.

Namun, sejak 28 Agustus sampai 14 September 2014, perdagangan timah di BKDI hanya mencatat sekali transaksi. Direktur Equilibrum Komoditi Berjangka Ibrahim mengatakan sepinya transaksi disebabkan oleh harga timah LME lebih murah ketimbang BKDI. Mayoritas pembeli di BKDI adalah trader. Artinya, mereka akan menjual lagi timah yang dibeli di BKDI ke pembeli di luar neger dengan patokan harga LME. "Jika harga BKDI lebih mahal, pengusaha akan merugi," katanya kepada Tempo, Selasa, 16 September 2014.

Sutomo Gunawan, importir anggota BKDI, mengatakan bukan sekali ini saja transaksi sepi. Selama 28 hari pada Januari-Februari, transaksi di BKDI juga sepi karena penyebab yang sama. "Terjadi deadlock," katanya. (Baca: Polda Bangka Belitung Tahan Dua Pengusaha Timah)

Ibrahim mengatakan tidak ada transaksi di BKDI karena otoritas bursa tak mampu membuka harga lelang timah dengan tepat. Harga di BKDI ditentukan oleh Komite Timah yang beranggotakan penjual kelas kakap, di antaranya PT Timah Tbk, PT Refined Bangka Tin, PT Mitra Stania Prima, PT Inti Stania Prima, dan PT Bukit Timah.

Menurut dia, tidak adanya tim independen di Komite Timah membuat harga timah tak wajar. ”Komite hanya menghitung pasokan dan permintaan, tidak mempertimbangkan faktor ekonomi makro dunia,” kata Ibrahim, yang pernah bekerja sebagai analis di BKDI. "Kalau prakteknya demikian, BKDI sulit menjadi referensi harga timah dunia." (Baca juga: Polda Babel Siap Pidanakan Surveyor Indonesia)

Ketua Komite Timah yang juga mantan Direktur Utama PT Timah, Wachid Usman, tidak menjawab pertanyaan Tempo. Adapun Presiden Komisaris BKDI Fenny Widjaya menampik kabar bahwa Komite Timah bertugas menentukan harga timah. ”Komite hanya membahas persoalan,” ujarnya. Permainan lelang timah di BKDI menjadi salah satu laporan majalah Tempo berjudul "Main Mata Bursa Timah" yang terbit pada Senin, 22 September 2014.

AKBAR TRI KURNIAWAN




Berita terkait

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

12 April 2023

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan target transaksi timah itu cukup realistis.

Baca Selengkapnya

Harga Timah ICDX Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Sebabnya

1 Mei 2021

Harga Timah ICDX Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Sebabnya

Harga timah menyentuh rekor tertinggi US$ 32.400 per metrik ton dan merupakan harga tertinggi yang tercatat di Bursa timah ICDX sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Eksploitasi Timah Pulau Lepar Dihentikan

27 Januari 2020

Walhi Desak Eksploitasi Timah Pulau Lepar Dihentikan

Ada 8 mata air di sekitar tambang timah di Pulau Lepar.

Baca Selengkapnya

Ekspor Timah Stop, Walikota Pangkalpinang Takut Investor Kabur

27 Juni 2019

Ekspor Timah Stop, Walikota Pangkalpinang Takut Investor Kabur

Smelter timah di Kawasan Industri Pangkalpinang saat ini sudah memberhentikan ribuan karyawannya.

Baca Selengkapnya

Belum Penuhi Syarat, Ekspor Timah Swasta di Babel Terhenti

12 Juni 2019

Belum Penuhi Syarat, Ekspor Timah Swasta di Babel Terhenti

Sejak Oktober 2018 belum ada tanda-tanda perusahaan tambang timah swasta itu akan kembali melakukan ekspor.

Baca Selengkapnya

Diduga Ada yang Ilegal, Ekspor Timah Perusahaan Ini Disetop

16 Oktober 2018

Diduga Ada yang Ilegal, Ekspor Timah Perusahaan Ini Disetop

Ekspor timah milik PT Panca Mega Persada dari Bangka Belitung diminta untuk disetop sementara. Polisi menduga ada perdagangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

16 Agustus 2017

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

Potensi Investasi lewat perdagangan berjangka ke Indonesia Timur dinilai belum tergarap secara maksimal.

Baca Selengkapnya

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

31 Maret 2016

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

Para pelaku usaha dapat memanfaatkan satu atau dua sistem untuk transaksi kontrak berjangka multilateral ini.

Baca Selengkapnya

Polda Limpahkan Kasus Akiong, Bos Timah Ilegal, ke Kejaksaan

16 November 2015

Polda Limpahkan Kasus Akiong, Bos Timah Ilegal, ke Kejaksaan

Akiong ditangkap ketika membawa 18 ton timah ilegal ke Bangka Belitung.


Baca Selengkapnya

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

15 Oktober 2015

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

Dibanding dengan periode yang sama (Juli-September) 2014, kenaikannya cukup signifikan, yakni sebesar 29 persen.

Baca Selengkapnya