Alasan Rusia Dukung UU Minerba RI  

Kamis, 18 September 2014 13:06 WIB

Dump Truck melakukan aktivitas penambangan batubara di Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 11 Oktober 2012. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Moskow - Perusahaan aluminium terbesar di dunia ternyata mendukung penerapan UU Minerba di Indonesia. “Menurut saya penerapan UU Minerba di Indonesia amat baik karena akan mendukung bergulirnya proses industrialisasi negara Anda,” kata Maxim Sokov, CEO En+ Group (dibaca En plus Group). Konglomerat Rusia ini mengaku kelompoknya mengendalikan Rusal, perusahaan aluminium terbesar dunia, melalui penguasaan 48 persen saham. Rusal memproduksi 9 persen aluminium dan juga 9 persen alumina dunia.

Rusal kini mengincar Indonesia karena “Export aluminium Indonesia yang lima tahun silam tak signifikan kini menjadi menjadi pengekspor terbesar di dunia,” kata Maxim Sokov kepada rombongan wartawan Indonesia yang berkunjung ke kantornya di Moskow, kemarin. Harganya pun murah dan nyaris semuanya diekspor ke RRC. “Harganya hanya sekitar 30 dolar per ton,” kata pria yang baru berusia 35 tahun ini. Bauksit ini diolah oleh RRC menjadi aluminium, “Lalu sebagian diekspor kembali ke Indonesia,” katanya.

Penerapan tegas UU Nomor 4 tahun 2009 yang menyatakan akan melarang ekspor barang tambang tak diolah dalam lima tahun ini, ternyata terbukti mengerek naik harga bauksit hingga mencapai 56 dolar per ton dan diprediksi akan terus naik setidaknya sampai 60 dolar per ton, bahkan ada yang meramalkan akan menjadi 75 dolar per ton.

Kelompok En+ memanfaatkan peluang yang diciptakan UU Minerba ini untuk masuk ke Indonesia. “Kami bermitra dengan PT Arbaya Energi untuk membuka tambang bauksit dan mengolahnya menjadi alumina di Kalimantan Barat,” kata Maxim Sokov. Arbaya Energi adalah perusahaan milik Suryo Sulisto, Ketua Umum KADIN. Bila semua berjalan lancar, sekitar U$ 1,5 miliar akan ditanam sebagai investasi. “Biasanya dana sendiri antara 30 hingga 70 persen,” kata Maxim Sokov. (Baca: 10 Juta Orang Hilang Pekerjaan Akibat UU Minerba)

Pria berambut pirang yang lebih mirip aktor film ketimbang CEO ini yakin investasinya akan menjadi kenyataan. “Kalimantan Barat mengandung banyak bauksit dan ada bonus batu bara untuk menjadi bahan baku mengolahnya menjadi alumina,” katanya. Sebagian alumina itu direncanakan akan diekspor dan sebagian lagi diproses menjadi aluminium untuk pasar domestik. Ini dengan catatan En+ dapat meraih pasokan listrik yang memadai. “Soalnya 30 sampai 40 persen biaya mengolah aluminium itu adalah ongkos listrik,” katanya.

Itu sebabnya pengolahan aluminium biasanya mendapatkan pasokan listriknya dari pembangkit hidro atau panas bumi. Namun, kendati En+ adalah pemilik seluruh saham Eurosibenergo, perusahaan pembangkit listrik hidro independen terbesar dunia, Maxim belum melirik kemungkinan membangun pembangkit listrik hidro di Indonesia. “Saya masih perlu belajar lebih banyak tentang Indonesia,” kata pria yang sedikitnya setahun dua kali mengunjungi RI itu.

Masuknya En+ ke Indonesia, menurut seorang pejabat RI, karena penerapan UU Minerba membuka peluang baik. “Mereka ingin memperkuat posisi di pasar dunia, terutama menghadapi pesaing dari RRC,” katanya. (Baca: Menlu Jepang Temui Jokowi untuk Bahas UU Minerba)

Sosok kuat dibelakang En+ adalah Oleg Deripaska. Konglomerat berusia 40-an itu dikenal dekat dengan penguasa Rusia. Saat Presiden Putin bertemu dengan Presiden Yudhoyono, pengusaha pendiri Rusal ini mendampingi Presiden Rusia.

BHM (Moskow)

Berita Terpopuler Lainnya:
Kasus Jero Wacik, Jokowi Diminta Waspada

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

5 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

7 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya