TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Usaha Kita Makmur (UKM) Indonesia dan PT Amway Indonesia bekerja sama untuk membeli dan memasarkan beras dan jagung dari 120 petani. Menurut Presiden Direktur UKM Indonesia Eva Riyanti Hutapea, perusahaannya akan membeli beras dan jagung dari 120 petani dengan harga lebih tinggi sekitar Rp 200 per kilogram dari harga pasar. Sedangkan Amway Indonesia akan memasarkan produk tersebut.Bahan baku minyak jagung dibeli dari petani jagung di Bantul dan Kebumen dengan lahan seluas 70 hektar dan menghasilkan jagung sebesar 300 ton. "Kami membeli jagung dan beras dengan tunai," kata Eva di Jakarta hari ini.Sedangkan untuk beras, UKM Indonesia membeli beras dari Alam Makmur (pedagang beras), di Cianjur, Jawa. Barat. "Memang sulit memutus mata rantai beras yang begitu panjang. Jadi saat ini kami belum bisa langsung membeli gabah dari petani, sehingga harus membeli dari pedagang," ujarnya. Menurut Eva, dana yang diperoleh untuk membeli kedua komoditi tersebut diperoleh dari modal usaha serta kredit dari Bank Mandiri, Bank Negara Indoensia dan Bank Niaga. "Namun, sekarang kami baru mendapatkan dana dari Bank Mandiri yang nilainya miliaran (rupiah)," ujarnya. Sementara itu, Presiden Direktur PT Amway Indonesia Koen Verheyen mengatakan, pendistribusian kedua komoditas itu dilakukan melalui Amway Distribution Centre dan Amway Produkct Centre dengan yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera. Menurut dia, perusahaan akan menjual harga minyak jagung dengan harga Rp 31 ribu per liter dan mulai dipasarkan pada awal Juni. Sedangkan beras seharga Rp 27 ribu per lima kilogram, yang sudah dipasarkan sejak Februari. Sampai awal Mei, penjualannya sudah mencapai 135 ton. Rini Kustiani – Tempo
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.