Suasana perkampungan nelayan di kawasan kumuh Dadap, Tangerang, Banten, 6 September 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO,Jakarta - Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, akan membenahi seribu rumah nelayan. Menurut Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto, keputusan itu diambil berdasarkan hasil temuan Jokowi saat blusukan. (Baca : Ubah Gaya Hidup, Warga KampungDeret Butuh Mentor)
Rencana pembenahan kampung nelayan, menurut Hasto, sangat mungkin terealisasi. Jokowi pernah berhasil merevitalisasi Waduk Pluit. "Waktu itu dana partisipasi corporate social responsibility (CSR) untuk membangun Waduk Pluit cukup besar," kata Hasto di Jakarta, Kamis, 11 September 2014. (Baca : Pembangunan KampungDeret Dimulai Agustus Ini)
Untuk mendukung upaya itu, kata Hasto, Jokowi akan mengeluarkan instruksi presiden yang memerintahkan Bank Rakyat Indonesia membuat teras atau kantor cabang di kampung nelayan. Tujuannya adalah memastikan adanya jaminan modal kerja bagi nelayan. Sementara itu, Pertamina diarahkan untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar solar serta membantu pengadaan converter kit dari solar ke gas melalui program tanggung jawab sosial perusahaannya. (Baca : Kampung Kandang Disulap seperti WadukPluit)
Pembenahan kampung nelayan itu, kata Hasto, akan dilakukan berdasarkan data kependudukan riil. "Selain dari dana CSR, juga ada dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Sekarang tinggal komitmennya."
Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana
5 jam lalu
Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana
Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.