Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Salsiah Alisjahbana. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana berharap Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya. Harapan itu disampaikan karena program MP3EI umumnya adalah proyek pembangunan infrastruktur yang bersifat jangka panjang.
“Rata-rata ini kan infrastruktur strategis, sudah groundbreaking. Kalau tidak jalan kan rugi,” kata Armida saat menghadiri "Refleksi Pelaksanaan Tiga Tahun MP3EI," di Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: SBY Banggakan Realisasi MP3EI)
Menurut dia, berjalan atau tidaknya MP3EI ke depan bukan masalah pemerintahannya siapa, tapi lebih karena faktor kebutuhan. Meski begitu, sebelum melanjutkan masterplan ini, dia berharap pemerintah meminta tanggapan terlebih dahulu kepada investor, pelaku dunia usaha, serta pemerintah dearah. Dari tanggapan tersebut nantinya akan diketahui apakah proyek yang sedang dan akan dilakukan berjalan baik atau sebaliknya.
Saat ini, Armida menjelaskan, yang sudah dilakukan groundbreaking untuk infrastruktur strategis MP3EI dengan pendanaan dari pemerintah hanya sekitar 32 persen atau senilai Rp 133 triliun. Adapun BUMN sebesar 38 persen dengan nilai Rp 157 triliun dan swasta 7 persen atau Rp 29 triliun. Sisanya merupakan investasi campuran dari ketiga komponen tersebut. (Baca: LPSK Siap Lindungi Korban HAM Terkait MP3EI)
Deputi Rumah Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto menyatakan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengubah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Jokowi akan melihat lagi sumber-sumber pembiayaan yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mendanai megaproyek itu. "Karena kebutuhan seluruhnya program MP3EI mencapai Rp 4.100 triliun," ujar Andi, setelah bertemu dengan Wakil Presiden Boediono kemarin.
Ekonom dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan secara umum cetak biru MP3EI sudah cukup bagus. Namun, pemerintah baru harus melihat proyek mana yang lebih layak untuk dilanjutkan. Sebab, upaya untuk merealisasikan cetak biru secara menyeluruh akan sulit. Selain itu, pemerintah tentu juga harus memilih proyek mana yang mudah untuk direalisasikan dan memberikan dampak ekonomi besar. Apalagi beberapa proyek juga masih bermasalah. (Baca juga: Hatta Ingatkan Penggantinya Lanjutkan MP3EI)
Menanggapi kemajuan MP3EI yang sudah 21 persen, Fauzi menilai bahwa secara umum proyek tersebut memang sudah cukup baik. Sebab, proyek tersebut mampu menyerap tenaga kerja serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi. “Akan dipilih dulu dan mungkin namanya bukan MP3I.”
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
4 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
6 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
13 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.