Pemerintah Minta Jokowi Lanjutkan MP3EI  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 3 September 2014 16:38 WIB

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Salsiah Alisjahbana. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana berharap Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya. Harapan itu disampaikan karena program MP3EI umumnya adalah proyek pembangunan infrastruktur yang bersifat jangka panjang.

“Rata-rata ini kan infrastruktur strategis, sudah groundbreaking. Kalau tidak jalan kan rugi,” kata Armida saat menghadiri "Refleksi Pelaksanaan Tiga Tahun MP3EI," di Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: SBY Banggakan Realisasi MP3EI)

Menurut dia, berjalan atau tidaknya MP3EI ke depan bukan masalah pemerintahannya siapa, tapi lebih karena faktor kebutuhan. Meski begitu, sebelum melanjutkan masterplan ini, dia berharap pemerintah meminta tanggapan terlebih dahulu kepada investor, pelaku dunia usaha, serta pemerintah dearah. Dari tanggapan tersebut nantinya akan diketahui apakah proyek yang sedang dan akan dilakukan berjalan baik atau sebaliknya.

Saat ini, Armida menjelaskan, yang sudah dilakukan groundbreaking untuk infrastruktur strategis MP3EI dengan pendanaan dari pemerintah hanya sekitar 32 persen atau senilai Rp 133 triliun. Adapun BUMN sebesar 38 persen dengan nilai Rp 157 triliun dan swasta 7 persen atau Rp 29 triliun. Sisanya merupakan investasi campuran dari ketiga komponen tersebut. (Baca: LPSK Siap Lindungi Korban HAM Terkait MP3EI)

Deputi Rumah Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto menyatakan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengubah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Jokowi akan melihat lagi sumber-sumber pembiayaan yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mendanai megaproyek itu. "Karena kebutuhan seluruhnya program MP3EI mencapai Rp 4.100 triliun," ujar Andi, setelah bertemu dengan Wakil Presiden Boediono kemarin.

Ekonom dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan secara umum cetak biru MP3EI sudah cukup bagus. Namun, pemerintah baru harus melihat proyek mana yang lebih layak untuk dilanjutkan. Sebab, upaya untuk merealisasikan cetak biru secara menyeluruh akan sulit. Selain itu, pemerintah tentu juga harus memilih proyek mana yang mudah untuk direalisasikan dan memberikan dampak ekonomi besar. Apalagi beberapa proyek juga masih bermasalah. (Baca juga: Hatta Ingatkan Penggantinya Lanjutkan MP3EI)

Menanggapi kemajuan MP3EI yang sudah 21 persen, Fauzi menilai bahwa secara umum proyek tersebut memang sudah cukup baik. Sebab, proyek tersebut mampu menyerap tenaga kerja serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi. “Akan dipilih dulu dan mungkin namanya bukan MP3I.”

FAIZ NASHRILLAH

TERPOPULER
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
Soal Skandal Asusila, Ini Pengakuan Gubernur Riau




Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

11 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

13 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

13 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

14 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

18 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya