Minuman Alkohol Kena Bea Masuk Tinggi, RI Dikritik  

Senin, 25 Agustus 2014 07:54 WIB

Pemusnahan minuman keras / minuman beralkohol. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Sikap Indonesia yang menolak menurunkan bea masuk minuman beralkohol dikritik negara-negara ASEAN. Mereka mempertanyakan mengapa Indonesia mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap minuman beralkohol impor dengan alasan moral, sedangkan produksi di dalam negeri jalan terus.

“Menurut rekan-rekan ASEAN itu tidak adil karena barang lokal hanya kena pajak, tapi barang impor kena tarif tinggi dan pajak sekaligus,” Duta Besar Indonesia untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Iman Pambagyo kepada Tempo usai pertemuan Senior Economic Officials Meetings ASEAN, Sabtu, 23 Agustus 2014. (Baca:Negara Bagian India Haramkan Alkohol)

Dikatakan mantan Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, ini minuman beralkohol sebetulnya masuk ke dalam conclusion list (barang-barang yang disepakati untuk diturunkan bea masuknya) dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN. Namun, Indonesia selalu menolak dengan alasan moral dan nilai-nilai agama. “Akhirnya, minuman beralkohol kita masukkan ke dalam general exclusion list. Artinya, kita tidak berkomitmen untuk menurunkan tarifnya,” ujar Iman.

Dalam pertemuan SEOM tersebut, ujarnya, negara-negara ASEAN memberi contoh kebijakan Brunei Darussalam dalam mengatur peredaran minuman beralkohol. Tadinya, negara tersebut mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap minuman beralkohol. Belakangan Brunei mengikuti kesepakatan ASEAN. “Brunei mencari cara untuk membatasi konsumsi minuman beralkohol, sembari terus menurunkan tarif bea masuknya menuju nol persen,” tutur Iman. (Baca:Plastik PET Bebas Bea Masuk Tambahan)

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengatakan Indonesia punya alasan untuk berkeras karena mengacu pada komitmen yang sama di level WTO. Di organisasi dunia tersebut, Indonesia mematok tarif tinggi untuk impor minuman beralkohol.

Kebijakan itu, kata Bahcrul, memang diizinkan WTO dalam kaitan menjaga moral. Oleh sebab itu, dalam konteks kerja sama perdagangan bebas dengan negara-negara lain, komitmen di WTO itu tetap menjadi pedoman. “Termasuk yang kita pasang (tarif bea masuk tinggi) itu adalah beras dan gula,” ujar dia. (Baca:Bea-Cukai Umumkan Hasil Investigasi Beras Vietnam)

Mulai 23-28 Agustus 2014, pejabat-pejabat ekonomi ASEAN bertemu di Nay Pyi Taw, Myanmar. Mereka hendak mematangkan rencana pelaksanaan tahap akhir cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN yang jatuh tempo pada 31 Desember 2015. Pertemuan dibuka dengan perundingan level SEOM yang berlangsung hingga Ahad. Setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri pada 25-28 Agustus 2014.

EFRI RITONGA, dari Nay Pyi Taw, Myanmar

TERPOPULER:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi
Partai Pro-Prabowo Mulai 'Bergerilya' Pekan Depan

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

15 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya