TEMPO.CO, Jember - Edamame atau kedelai dan okra produksi PT Mitratani Dua Tujuh, Jember, Jawa Timur, kian diminati pasar luar negeri. Tahun ini, anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero) itu menargetkan ekspor 6.700 ton produk edamame dan 1.500 ton okra. Pendapatan ditargetkan mencapai Rp 130,3 miliar. (Baca: Dahlan Minta PTPN X Akuisisi Perusahaan Edamame)
"Saat ini kami menggarap 1.100 hektare lahan. Tahun depan naik jadi 1.500 hektare seiring dengan besarnya permintaan pasar," kata Direktur Mitratani Wasis Pramono, Jumat, 15 Agustus 2014. Tokai Denpun Co Ltd, importir terbesar asal Jepang, menambah kuantitas impor edamame dari Mitratani lantaran kualitasnya terus membaik.
"Dalam 2-3 tahun terakhir, kualitas edamame dan okra produksi Mitratani terus meningkat," ujar Manajer Divisi Sayuran Tokai Denpun Toshinobu Nishii. Tahun lalu, Tokai Denpun hanya mengimpor sekitar 150 ton edamame dan okra dari Indonesia. Tahun ini ditingkatkan menjadi 600 ton.
Toshinobu mengatakan tiap tahun perusahaannya mengimpor sedikitnya 4.000 ton edamame dan okra dari beberapa negara, seperti Cina, Taiwan, dan Indonesia. "Mayoritas memang masih didatangkan dari Tiongkok. Namun, melihat kualitas produk dari Mitratani terus meningkat, volume impor dari Indonesia pasti akan kami tingkatkan," katanya.
Mitratani mempunyai 22 mitra konsumen besar di Jepang yang secara rutin membeli banyak komoditas dari Mitratani.
Selain menggenjot ekspor, pasar lokal juga mulai diperkuat, di antaranya melalui jaringan retail modern. Setiap pekan, sekitar 800 kilogram kedelai edamame Mitratani didistribusikan ke jaringan retail modern Seven Eleven yang mempunyai 140 outlet di sejumlah kota besar.
"Fokus utama ekspor kami masih kedelai edamame. Tapi kini sudah banyak berkembang untuk komoditas okra,” ujarnya. Tahun ini juga Mitratani mulai mengekspor buncis. Sedangkan talas dan lobak sedang dikembangkan dan diharapkan bisa ekspor pada tahun depan. (Baca juga: PTPN X Ekspor 80 Ton Buncis ke Jepang)
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.