Juli 2014, Nilai Tukar Petani Naik 0,14 Persen  

Selasa, 5 Agustus 2014 05:51 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengumumkan nilai tukar petani (NTP) Juli 2014 sebesar 102,12 atau naik 0,14 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian relatif lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa untuk keperluan produksi pertanian.

Secara nasional, indeks harga yang diterima petani naik 0,79 persen dibanding Juni 2014, yaitu dari 113,18 menjadi 114,07. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,65 persen, yaitu dari 110,99 menjadi 111,70. (Baca: Petani Malang Ogah Pakai Pupuk Organik Bersubsidi)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 33 provinsi, NTP pada Juli dipengaruhi oleh meningkatnya subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,15 persen, subsektor peternakan 0,71 persen, dan subsektor perikanan 0,97 persen. “Permintaan yang cukup tinggi terhadap bahan makanan selama puasa menjadi faktor naiknya NTP,” ujar Kepala BPS Suryamin, Senin, 4 Agustus 2014.

Adapun subsektor tanaman pangan terjadi penurunan 0,19 persen karena harga gabah turun. Harga rata-rata gabah kering panen di petani turun 2,75 persen menjadi Rp 4.097 dibanding bulan lalu. Subsektor hortikultura juga mengalami penurunan 0,18 persen yang disebabkan oleh turunnya harga bawang merah dan cabai merah selama bulan puasa karena stok yang melimpah. (Baca: Jokowi Diminta Rumuskan Strategi untuk Petani)

Dari total 33 provinsi, 19 di antaranya mengalami kenaikan NTP dan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,16 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Sumatera Utara sebesar 1,26 persen.

“Kenaikan NTP di Kepulauan Bangka Belitung karena meningkatnya komoditas lada dan merica di sana,” tutur Suryamin. Sedangkan di Sumatera Utara, penurunan signifikan disebabkan oleh komoditas kopi yang mengalami penurunan NTP.

JEIHAN KAHFI

Berita terpopuler:
Foto Dirut PT KAI Tidur di Kereta Bukan Pencitraan
Logistik Laut Tak Terimbas Pembatasan Solar
Jelang Pembatasan BBM, Pertamina Libatkan Polisi

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

6 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya