Pengusaha Solo Minta Jokowi Prioritaskan UMKM  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 23 Juli 2014 14:20 WIB

Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kiri) melihat hasil kerajinan kain songket ketika berkunjung ke sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tuan Kentang, di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 25 Juni 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Surakarta - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah ditetapkan sebagai pemenang pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum. Keduanya akan memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Lilik Setiawan menyambut gembira kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. Menurut dia, karena memiliki latar belakang pengusaha, pasangan tersebut diharapkan dapat semakin memajukan perekonomian Indonesia.

"Sebagai seseorang yang berlatar belakang pengusaha, saya kira Jokowi sudah paham bagaimana caranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Tempo, Rabu, 23 Juli 2014.

Ia menyarankan Jokowi agar lebih memberi perhatian kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab, UMKM terbukti mampu bertahan saat terjadi krisis ekonomi pada 1998. "Sedangkan pengusaha besar justru kolaps," ucapnya.

Dia menilai selama ini UMKM selalu kalah oleh pengusaha besar. Misalnya, dalam hal akses permodalan, pelaku UMKM kerap dipersulit soal jaminannya. Sedangkan pengusaha besar, ia melanjutkan, malah mendapat pinjaman dari perbankan senilai dua-tiga kali lipat nilai jaminannya.

"Saya berharap Jokowi bisa serius menggarap sektor UMKM. Berikan UMKM akses yang sama seperti pengusaha besar, misalnya untuk permodalan," katanya.

Dia meyakini Jokowi akan memperhatikan UMKM. Sebab, bisnis ekspor mebel milik Jokowi juga bermula dari skala UMKM. "Jokowi sudah tahu seperti apa susahnya menjadikan UMKM berkembang," ucapnya.

Penasihat Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Surakarta David Wijaya berharap Jokowi menitikberatkan pembangunan pada pengembangan ekonomi kreatif, seperti industri mebel. Sebab, industri kreatif saat ini sudah menjadi tren baru perdagangan dunia.

"Kreativitas seseorang sangat dihargai. Misalnya motif-motif tertentu di produk mebel dan furnitur," katanya. Jika industri kreatif mendapat porsi strategis di pengembangan ekonomi, dia yakin semakin banyak anak muda yang bisa berkarya. Dengan begitu, tenaga kerja bisa lebih banyak diserap.

Dia juga meminta Jokowi memperhatikan pelaku UMKM lantaran jumlahnya mencapai 97 persen dari total pengusaha. Selama ini UMKM terbukti menyokong perekonomian nasional, terutama saat terjadi krisis.

"Jokowi mestinya paham bagaimana susahnya industri kecil bisa menjadi besar. Sebab dia memulai karier dari bawah, dari tukang kayu hingga menjadi eksportir mebel," katanya. Berbekal pengalaman tersebut, kata David, Jokowi pasti memahami cara membesarkan UMKM.




UKKY PRIMARTANTO




Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita Lain:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab




Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya